JURNALMALUKU-Aksi demontrasi (07/12/2002) kemarin, yang digelar di pelataran Kantor Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dinilai aksi yang Anarkis dan terkesan Provokatif. Karena aksi yang dilakukan sudah lari jauh dari substansi demo yang semestinya dijalankan.
Hal ini ditanggapi Sekretaris DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Provinsi Maluku Nikolas Okmemera kepada wartawan Via WhatsApp, Kamis (8/12/2022).
Dirinya menegaskan, dalam aksi yang dimotori mengatasnamakan Relawan Masyarakat Peduli Maluku Barat Daya, pada awalnya, mereka menuntut agar kasus SPPD Fiktif yang melibatkan mantan Sekda MBD haruslah diproses seadil-adilnya, jika memang kasus tersebut melibatkan banyak pihak. Sehingga siapapun yang terlibat haruslah dimintai pertanggungjawaban.
“Namun disela-sela aksinya, masa kemudian mengungkit masalah hukum PT. Kalwedo, yang menjadi pertanyaan, apa korelasinya antara masalah SPPD Fiktif dan kasus BUMD PT. Kalwedo sangatlah kontradiktif dengan substansi demo yang menjadi semangat para pendemo awalnya. Sangat disayangkan, jika ketulusan dan kepolosan masa aksi yang awam soal hukum seakan – akan digiring untuk mengamankan isu tertentu dan bias dari subsatansi dan semangat demo awal yang semestinya,”tutur Okmemera.
Dirinya menerangkan, masalah lain yang timbul dalam aksi tersebut adalah aksi kemudian dilanjutkan dengan orasi oleh para orator dan korlap yang menghujat perwakilan pemerintah daerah yang menerima masa aksi di depan pelataran kantor bupati MBD.
Setelah hujatan yang dilontarkan oleh para pendemo tiba – tiba saja ada sebagian masa aksi yang memulai pelemparan terhadap gedung maupun fasilitas yang ada disekitar kantor bupati. Alhasil, kantor bupati MBD dihujani dengan batu oleh hampir seluruh masa aksi yang ada,”jelasnya.
Dirinya juga memaparkan, dari pelemparan batu yang tak terbendung oleh masa aksi, akibatnya hampir seluruh kaca di bagian depan kantor bupati pecah dan beberapa tembok menjadi terkikis akibat dari terbenturnya batu yang dilemparkan oleh masa aksi, dan berakibat juga terhadap berhamburnya seluruh aparat kepolisian, satpol PP yang berjaga, dan ASN yang sedang melangsungkan aktifitas perkantoran karena menghindari pelemparan batu yang dilakukan oleh masa aksi yang sudah sangat Anarkis.
“Terhadap kejadian aksi demonstrasi Anarkis yang terjadi itulah, maka saya mengecam keras atas aksi yang dilakukan. Karena sudah mengakibatkan kerusakan fasilitas negara (Kantor Bupati) yang merupakan objek vital tempat berlangsungnya aktifitas birokrasi pemerintahan kabupaten MBD,”terangnya.
Okmemera yang juga Bendum KNPI Provinsi Maluku meminta, agar pihak yang berwajib dalam hal ini Kepolisian MBD, agar segera menangkap dan memproses para pelaku yang secara terang-terangan melakukan aksi pengrusakan fasilitas negara tersebut.
“Memburu dan mengusut tuntas alur serta garis kordinasi yang dilakukan oleh para korlap aksi dan aktor intelektual yang sudah mengagitasi dan memprovokasi aksi tersebut menjadi aksi yang anarkis,”tegasnya.
Okmemera mengatakan, dilihat dari video yang beredar serta beberapa hasil percakapan via messenger / medsos, maka diduga ada yang dengan sengaja memprovokasi serta mengatur agar aksi yang dilakukan haruslah aksi yang anarkis dan aksi yang nantinya akan berakhir dengan kericuhan.
“Untuk itulah, kami meminta agar seluruh orang yang terlibat dalam aksi pengrusakan harus ditangkap dan diperiksa serta dimintai keterangan guna diketahui aktor intelektual dibalik aksi dimaksud,”tutupnya.(JM).