JURNALMALUKU-Sebagai salah satu moda transportasi masyarakat, PT. Kereta Api Indonesia ikut membantu proses pembangunan bangsa. Keterlibatan salah satu BUMN ini dalam prosea pembangunan ialah melayani masyarakat akan jasa transportasi.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa, SH,.L.LM kepada awak media usai menyampaikan sosialisasi dengan topik: “Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju” tepatnya di Grand Avira Hotel – Ambon, Selasa (27/12).
“KAI merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam jasa transportasi. KAI turut membantu masyarakat. Bahkan KAI ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan di tanah air,” ujarnya.
Politisi senayan yang sangat vokal ini menjelaskan, sebagai agen of development KAI ikut membantu melayani masyarakat yang akan menggunakan jasa kereta api di moment Natal dan Tahun Baru (NATARU) nanti. KAI pun menetapkan jadwal pelayanan NATARU dimulai pada 22 Desember 2022 hibgga 8 Januari 2023. Pada periode tersebut, KAI menyiapkan tiket kereta api jarak jauh sebanyak 2.236.021 tiket.
Kata HL, guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode NATARU ini, KAI mengoperasikan rata-rata 484 KA per hari. Jumlah kereta api yang beroperasi pada NATARU tahun ini mengalami peningkatan sebesar 29 persen jika dibandingkan jumlah yang beroperasi pada NATARU tahun lalu yakni sebanyak 375 KA.
Selain moda transportasi bagi para penumpang, lanjut HL, KAI juga memiliki bisnis angkutan barang di Jawa dan Sumatera. Angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan disaat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap pasca pandemi.
KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
“KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, volume sebesar 105 juta ton akan KAI angkut di tahun 2027. Saat ini, KAI tengah menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru,” akuinya.
Inovasi lainnya, tambah HL, KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Adapun di bidang teknologi informasi, KAI akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.(JM)