JURNALMALUKU-Aliansi Masyarakat Key (Amkay) gelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-1 dengan tema “Revitalisasi Organisasi : Perkuat Silahturahmi, Membangun Generasi” bertujuan menghidupi kembali semangat yang dibangun dengan jiwa Aini Ain.
Anggota Dewan Pembina Amkay, Pastor Josep EL menjelaskan, kegiatan raker ini merupakan agenda Amkay setelah pelantikan oleh pemerintah, oleh dewan adat, warga adat yang ada di kepulauan Key, oleh pimpinan Bupati Maluku Tenggara (Malra) kemudian mulai diracangkan untuk dibuat raker atas beberapa pertimbangan khusus, kami mempersiapkan diri dan kemudian kami mengadakan rapat kerja aliansi masyarakat Key.
“Amkay ini berdasar pada asas, buktinya yaitu sebagai organisasi yang menghimpun keluarga besar masyarakat Key yang ada di provinsi Maluku masyarakat Key yang beradab, beriman dan berbudaya terkhususnya saling mengasihi dengan semboyan “Aini Ain”,”kata EL kepada Media di Gedung Balai Diklat Pertanian Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Pastor mengatakan, semboyan “Aini Ain” ini, menggerakkan semangat semua anggota Amkay dibentuk sejak tahun 2019, kini mulai mengadakan rapat bersama untuk membicarakan hal penting 5 besar tema pokok dari kegiatan raker ini, yang tadi sudah dibuka oleh pemerintah oleh Pemerintah Provinsi dihadiri oleh Kesbangpol dan TNI Polri dan semua anggota Amkay tema dasarnya yaitu, Revitalisasi.
“Merevitalisasi organisasi Amkay karena kami menyadari bahwa Amkay sebagai sebuah organisasi itu berjalan bukan tanpa tantangan ada yang datang, ada yang pergi, ada yang setia ada juga yang tidak setia,”kata EL.
Dirinya menambahkan, bahwa Amkai dibentuk dalam kerangka pemikiran sebuah peziarahan panjang masyarakat yang berkumpul bukan hanya dalam keadaan senang, keadaan bahagia saja tapi dalam keadaan duka lara, dalam keadaan kesulitan kami kembali merevitalisasi.
“Jadi menghidupi kembali semangat mula-mula yang dibangun oleh Amkay yaitu semangat jiwa Aini Ain artinya seseorang memiliki yang lain , satu memiliki satu itu konsep kesatuan berdasar pada semangat Amkay dari berbagai macam golongan agama latar belakang dihimpun menjadi satu karena itu disebut Aini Ain,”tegas Pembina Amkay.
Dirinya menuturkan, merevitalisasi organisasi dalam konteks membangun generasi penerus jadi ada pembaharuan-pembaharuan juga ada pembaruan-pembaruan yang dirasa perlu untuk memantapkan sistem kerja model kerja yang baik bagi Amkay, sehingga sebagai organisasi kekeluargaan sebagai organisasi adat itu mampu menjawab tantangan masa kini, misalnya dalam masalah kemanusiaan masalah toleransi kita beragama dan itu menjadi bekal pondasi pendidikan pembinaan juga bagi generasi yang akan datang.
“Jadi kami menyiapkan generasi masa depan orang Key yang berdomisili di Maluku baik kota Ambon, SBB, SBT, dan Bursel yang juga sekarang hadir untuk betul-betul menjadi wadah pendidikan generasi, kaderisasi dalam pengertian itu mendidik dan membina generasi masa depan orang Key yang ke depan itu, bisa menjadi paling kurang tidak muluk-muluk jadi orang yang baik tidak muncul stigma bahwa orang Key menjadi agen-agen konflik tapi justru menjadi agen-agen pembaruan agen-agen damai dan karena itu merevitalisasi kembali semangat lewat raker ini,”tutur EL.
Harapan kami, kata EL, dari Amkay dalam hal ini disebut dengan pimpinan DPW Amkay yang sebenarnya adalah pengurus pusat Amkay di Provinsi Maluku itu untuk tetap kembali membangkitkan semangat mula-mula yaitu semangat kerinduan untuk mengasihi sesama saudara termasuk basudara Key meskipun berbeda agama, semangat persaudaraan, semangat kekeluargaan juga kepada mereka yang bukan berasal dari Key.
“Semangat kemanusiaan, Aini Ain itu kami mengharapkan Aini Aini itu bukan hanya sebatas kata-kata sebatas tanda atau simbol juga sebatas orang Key saja tetapi bermakna universal lintas adat lintas budaya lintas generasi lintas zaman itu harapan kita,”tutupnya.
Sementara itu, Ketua Umum Amkay Silfester Tharob mengatakan, kita selalu membangun silaturahmi, ini pekerjaan yang paling besar yang harus kita lakukan, bukan cuma di dalam kota Ambon saja tapi seluruh Maluku kita akan bekerja untuk menjadi contoh bagi warga masyarakat dari suku lain bahwa toleransi itu yang paling didambakan oleh semua orang.
“Kita akan terus bertoleransi terus membangun silaturahmi mulai dari tingkat DPC, DPD bahkan ke tingkat DPW bila perlu kita akan ke tingkat lebih tinggi biar orang tahu bahwa di Maluku setelah konflik 20 tahun yang lalu itu, kita terpisahkan karena konflik sosial makanya dengan hadirnya Amkay ini Puji Tuhan kita sudah mulai kembali bersilaturahmi seperti yang dulu sebelum ada konflik sosial tahun 1999,”paparnya.
Ketum juga berharap, bersama badan pengurus kita akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mendorong pemerintah untuk mengadakan satu kegiatan yang bisa melibatkan semua paguyuban bukan Amkay saja tetapi semua paguyuban yang ada di wilayah Maluku lebih khusus kota Ambon biar kita bersilaturahmi bersama-sama.
“Tapi ini merupakan cita-cita dan harapan saya dan pengurus agar mungkin itu bisa terjadi di Maluku supaya di luar sana mereka tahu bahwa kita orang Maluku itu sudah harmonis kembali seperti dulu memang sekarang memang sudah harmonis dan sampai saat ini kita berharap supaya kita ke depan lebih harmonis lagi dan terus sampai anak cucu nanti,”tandasnya.(JM.ES).