JURNALMALUKU – Kegiatan perayaan Paskah Nasional GMKI 2023 dan KKR Kebangsaan Kesbangpol Halmahera Barat yang bertajuk “Kebangkitan Kristus Menggerakkan Konsolidasi dan Persatuan” dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 April 2023 bertempat di Lapangan Hamente, Tibobo Sahu Timur – Kabupaten Halmahera Barat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dan Pengurus Pusat (PP) GMKI masa bakti 2022-2024 dengan GMKI Cabang Jailolo sebagai tuan rumah pelaksana.
“Kegiatan ini bertujuan untuk merefleksikan makna Paskah serta memperkuat nilai-nilai oikumenisme dan nasionalisme”, ujar Jefri Gultom selaku Ketua Umum GMKI ketika dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Fandi Salasa yang adalah Koordinator Wilayah XV GMKI (Maluku Utara), menjelaskan bahwa selain untuk merayakan Paskah, kegiatan ini juga adalah upaya untuk meneguhkan komitmen serta kecintaan kader GMKI dan umat Kristen terhadap NKRI.
Kegiatan dimulai pada pukul 20.00 WIT dimana para rombongan yang di dalamnya terdapat Bupati Halmahera Barat beserta jajaran Forkopimda, Ketua Umum GMKI beserta jajarannya, Pendeta Yandi Manobe dan undangan lainnya disambut dengan tarian Legu Salai yang melambangkan kebersamaan dan cinta kasih antar sesama manusia tanpa saling membedakan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan-sambutan dan ditutup dengan ibadah.
Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Halmahera Barat, M. Syarif Ali menyampaikan bahwa di tengah masyarakat yang majemuk maka persatuan adalah tuntutan yang harus terus diwujudkan demi kebaikan bersama. Ia berharap semua elemen masyarakat termasuk GMKI dapat menjaga persatuan di NKRI.
Setelah itu, Ketua Umum GMKI, yaitu Jefri Gultom dalam sambutannya menjelaskan makna Paskah dalam konteks GMKI serta keterkaitannya dengan konteks kebangsaan dan hal–hal yang harus dilakukan oleh GMKI dan umat Kristen.
“Kebangkitan Kristus diberitakan pertama kali kepada perempuan dan perempuanlah yang diberikan tanggung jawab kesaksian pertama kali. Selain itu, Galilea dipilih menjadi tempat Kristus menjumpai murid-muridnya sesudah kebangkitan. Dalam konteks budaya Yahudi yang patriarkal dimana keberadaan perempuan seringkali diabaikan dan kota Galilea yang dihuni oleh orang Samaria yang seringkali diabaikan maka bagi saya Paskah juga adalah simbol keberpihakan pada mereka yang tertindas dan termarjinalkan”, ujar Jefri Gultom. GMKI harus berbela rasa dan tidak berjarak dengan mereka yang tertindas oleh kondisi, kuasa dan sejarah, lanjut Jefri Gultom.
Lebih lanjut, menurut Jefri Gultom, Paskah juga harus meneguhkan komitmen dan keberanian para kader GMKI serta umat Kristen untuk terus memberitakan injil sebagai kebenaran yang sejati, menghadapi berbagai peristiwa iman dimana penyertaan Kristus adalah bagian yang tak terpisahkan serta yang tak kalah pentingnya adalah keberanian untuk berpihak pada kebenaran sebagai konsekuensi dan tanggung jawab iman Kristen.
Makna Paskah kali ini bagi kader GMKI yang harus direfleksikan dan dihidupi adalah keberpihakan pada kebenaran dan kaum tertindas. Ini harus menjadi komitmen dan tanggung jawab GMKI dan umat Kristen tegas ketua umum GMKI tersebut.
Secara khusus, ketua umum GMKI tersebut juga menyampaikan empat catatan penting di akhir sambutannya. Pertama, beliau mengajak agar GMKI dan umat Kristen harus berpihak dan membela mereka yang tidak berdaya dan diperlakukan tidak adil ; Kedua, GMKI dan umat Kristen diminta berani untuk memilih dan berpihak pada kebenaran walaupun ‘memikul salib’; Ketiga, kader GMKI dan umat Kristen tidak boleh menjadi agen pembawa kebencian melainkan harus mewacanakan dan mengusahakan perdamaian dan Keempat, kader GMKI dan umat Kristen diminta untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab di tahun politik.
Sementara itu, Bupati Halmahera Barat, James Uang dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemkab Halmahera Barat memiliki komitmen dalam mewujudkan Halmahera Barat yang religius. “Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari mewujudkan Halmahera Barat Religius. Bukan hanya KKR, bertepatan dengan Bulan Ramadhan, kami juga sementara lakukan Safari Ramadhan dan dalam waktu dekat kami akan laksanakan Halal Bihalal.
“Sekali lagi, ini komitmen kami untuk Halmahera Barat yang religius,” papar Bupati Halmahera Barat tersebut. Lebih lanjut, ia juga mengajak agar lewat kegiatan yang dilaksanakan maka persaudaraan antar sesama manusia semakin dikokohkan sehingga bisa bahu-membahu dalam membangun Halmahera Barat dan juga membangun bangsa.
Setelah sambutan-sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Yandi Manobe. Dalam khotbahnya, Pendeta Yandi Manobe menegaskan bahwa manusia oleh Tuhan diberikan tiga hal kehidupan yaitu tubuh, jiwa dan roh yang hidup.
“Tubuh diberi kehidupan, jiwa diberi akal budi, serta roh yang hidup dari anugerah gambar dan rupa Allah,” urainya sembari mengingatkan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kemanusiaan dan tidak melecehkan kemanusiaan dalam kehidupan kebangsaan.
Mengunci khotbahnya, Pdt Yandi menyebutkan Kebangkitan Kristus adalah pemulihan bagi manusia. “Dalam kebangkitan Kristus, kasih dan keadilan dapat berjumpa dalam pengorbanan. Itu yang nyata dilakukan Kristus,” pungkasnya. Ia tak lupa mengingatkan untuk memanfaatkan pemulihan yang telah didapatkan untuk menebarkan hal-hal baik bagi sesama manusia dan bagi kehidupan kebangsaan.
Kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan orang yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat diantaranya adalah Bupati Halmahera Barat beserta jajaran Forkopimda, Pengurus Pusat GMKI, DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Kapolres Halmahera Barat, Pendeta Yandi Manobe S.Th, Badan Pengurus Cabang (BPC) dan anggota GMKI Cabang Jailolo, senior members/friends GMKI Wilayah XV, pimpinan Lembaga Gereja dan Pemuda Gereja, pimpinan Desa se-Hamente Tibobo, mahasiswa Kristen, pimpinan organisasi kemahasiswaan dan pemuda serta masyarakat Halmahera Barat.(JM)