JURNALMALUKU-Hendrik Lewerissa mendesak aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan terhadap dua orang warga Desa Itawaka Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Anggota DPR-RI Hendrik Lewerissa mengatakan, sebagai wakil rakyat Maluku yang berada di DPR-RI dan selaku anak negeri Lease khususnya, saya prihatin dan mendesak kasus penembakan tersebut diusut secara tuntas aparat kepolisian,”ungkap Lewerissa di Ambon, Senin (15/5/2023).
Dirinya menjelaskan, dua orang warga ditembak oleh penembak misterius (Petrus) di sekitar ruas jalan segitiga, kantor Camat Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah.
Korban kena tembak ialah Welma Hattu (41), dan Ronal Papilaya (52), warga Itawaka, Kecamatan Saparua Timur. Mereka diduga ditembak orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata api (Senpi).
Lewerissa menambahkan, kejadian tersebut tentu sangat disayangkan bisa terjadi di waktu yang bersamaan dalam sukacita perayaan hari Pattimura ke-206. Apalagi korban jiwa adalah warga masyarakat yang tidak berdosa.
Karena itu, kata Lewerissa, aparat kepolisian tidak boleh tinggal diam dan harus gerak cepat menyelidiki, identifikasi dan segera menangkap pelaku penembakan misterius, tanpa pandang bulu.
“Negara tidak boleh diam, harus hadir dan memberi kepastian hukum terhadap warga yang jadi korban penembakan. Bentuknya lewat kepastian diusut tuntasnya kasus penembakan itu, tanpa kecuali siapapun pelakunya dan diproses hukum,” tegasnya.
Menurutnya, peristiwa penembakan yang menelan korban warga sipil di sekitar daerah itu sering terjadi. Dua warga yang jadi korban terkini itu merupakan kesekian kalinya dan tidak pernah masyarakat tahu proses penegakan hukum terhadap para pelaku.
Karena itu, masyarakat di Pulau Saparua khususnya dan Kepulauan Lease umumnya menuntut keadilan dan kehadiran negara untuk mengusut secara tuntas peristiwa yang terjadi di Saparua, yang menodai perayaan hari Pattimura, pahlawan kebanggaan orang Maluku.
“Saya percaya bahwa aparat penegak hukum mampu mengusut tuntas peristiwa tersebut. Karena Saparua bukan pulau besar, hanya pulau kecil. Dan aparat kepolisian punya sumberdaya yang mampu ungkap peristiwa tersebut, menangkap pelaku dan proses hukum tegas sesuai aturan yang berlaku di negara ini,”harapnya.
Namun jika peristiwa ini tidak tuntas diusut, masyarakat di Kepulauan Lease dan utamanya di Saparua jelas kehilangan kepercayaan kepada aparat penegak hukum dan kepada negara.
Ditegaskan, menghilangkan nyawa warga sipil yang tidak berdosa adalah perbuatan hukum yang tidak bisa ditolerir oleh hal apapun.
“Sebagai wakil rakyat Maluku di DPR-RI sekaligus putera Lease, saya minta Kapolda Maluku serta Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease untuk turun tangan langsung menangani peristiwa penembakan warga sipil tersebut,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora membenarkan terjadinya peristiwa penembakan dua warga sipil tersebut. Pihaknya pun sementara lakukan penyelidikan siapa pelaku penembakan misterius tersebut.
“Sementara dalam Lidik (penyelidikan-red). Kami pastikan usut tuntas kasus tersebut, siapapun pelakunya. Masyarakat diharapkan tetap tenang, jangan terprovokasi,”tutupnya.(JM).