JURNALMALUKU-Yayasan Pelangi Maluku (YPM) menggelar pertemuan stakeholder yang rutin dijalankan. Dalam upaya menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV Aids (ODHA) di masyarakat, kegiatan ini berlangsung di Ambon, Rabu (5/7/2023).
Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy, M. Kes, didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Rems Talle, Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon Ir. Frederika Latupapua, MBA, dan para pimpinan Media.
Dalama paparan materi, Direktur YPM Rosa Pentury mengatakan, stigma negatif terhadap penyintas HIV Aids harus dihilangkan, dan yang diperlukan saat ini adalah dukungan sehingga ODHA dapat menjalankan hidup dengan baik dan tenang.
“Terinfeksi virus HIV Aids bukanlah sebuah kutukan sehingga tidak wajar didiskriminasi dengan berbagai stigma negatif, karena penyintas masih punya peluang untuk beraktivitas dan menjalankan hidup seperti masyarakat pada umumnya apabila rutin mengkonsumsi obat,”ungkap sapaan akrab Ibu Oca ini.
Dirinya menjelaskan, pemeriksaan dini merupakan langkah baik yang harus di lakukan setiap orang dewasa, apalagi yang memiliki perilaku menyimpang, karena penularan HIV Aids terjadi melalui hubungan seksual (berganti -ganti pasangan), ibu menyusui dan jarum suntik.
Dirinya juga mengajak, untuk masyarakat dapat melakukan tes HIV Aids di 22 puskesmas di kota Ambon serta klinik Candela milik Yayasan Pelangi Maluku tidak dipungut biaya alias gratis, begitupun dengan obatnya.
Ditempat yang sama, Kadinkes Kota Ambon dr. Wendy Pelupessy menjelaskan, penderita HIV Aids hingga saat ini belum dapat disembuhkan namun dengan rutin mengkonsumsi obat (ARV) maka mereka bisa sehat dan usia harapan hidup lebih panjang serta dapat beraktivitas dan menjalankan kehidupan seperti masyarakat pada umumnya.
“Kalau banyak kasus yang ditemukan itu sebenarnya sangat baik, karena ditakutkan sebagain yang terlihat dipermukaan namun banyak yang tidak terlihat ibarat gunung es,”tutur Pelupesy.
Dirinya juga menegaskan, bahwa penderita HIV Aids kenapa harus ditakutkan padahal banyak penyakit yang lebih berbahaya dan mematikan.
Sementara itu, Komisi I DPRD Kota Ambon Frederika Latupapua berjanji, akan mengagendakan rapat bersama DPRD untuk membahas persoalan-persoalan kesehatan yang terjadi di Kota Ambon.
Untuk di ketahui, kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi yang dibarengi dengan tanya jawab dan sharing terkait HIV Aids, stigma dan tes dini.
Tujuan pertemuan ini juga, untuk menyamakan persepsi terkait angka kasus HIV Aids, sehingga informasi yang disampaikan para jurnalis melalui tulisannya jelas sehingga dimengerti dan dipahami masyarakat.(JM.ES).