JURNALMALUKU-Peletakan Batu Penjuru Sitanala Learning Center (SLC) , Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt. Elifas Tomix Maspaitella mengatakan itu adalah panggilan untuk menjamin hak anak bangsa.
Maspaitella dalam sambutannya, mengutip sepenggal syair Kidung Jemaat “Berkat Tuhan Mari Hitunglah Kau Kan Kagum oleh Kasih-nya” hari ini dan besok kami yakin bahwa Tuhan tetap menambahkan kepada kita berkat-nya, dan salah satu buktinya adalah pada hari ini meletakkan batu penjuru pembangunan Sitalah Learning Center GPM.
“GPM sedang membangun sarana pendidikan melalui pembangunan kampus Universitas Kristen Indonesia Maluku di Suli dan Sitanala Learning Center ini, kami memulainya dengan komitmen iman, untuk UKIM kami memulai dengan persembahan syukur semua warga Jemaat GPM yang kami kumpulkan sejak tahun 2017, dan kini kami hampir rampung membangun gedung pertama dari 9 gedung lainnya yang akan dibangun di Suli,” tutur Maspaitella di Jln. Dr. Siwabessy, Kecamatan Nusnaiwe kota Ambon, Minggu (30/7/2023).
Dirinya mengatakan, gedung pertama ini dibangun murni dari kolektan warga gereja di setiap kali ibadah. Sedangkan Sitanala Learning Center ini, kami awali dengan yelim bahasa Key yang artinya tentang persembahan atau pemberian yang tulus dari para pendeta, pegawai organik GPM yang rela gajinya dipotong semenjak tahun 2021 dan kita mewujudkannya pada hari ini.
“Dengan dasar itu, kami berdoa dan yakin pasti Tuhan bekerja dan mengutus orang-orang baik agar ringanlah beban kami. Berkat itu kami yakini diberi Tuhan dengan turut memberi orang-orang baik yang tulus hati yaitu mereka yang hidup semata-mata mau melayani bukan sekedar bekerja,” terangnya.
Lanjutnya, pembangunan sarana fisik Sitanala Learning Center ini adalah cara kami berusaha membenahi pendidikan yang diselenggarakan Gereja melalui YPPK Dr. J. B Sitanala. Kami punya 400-an sekolah dan separuh darinya ada di wilayah, tidak tergantikan. Dan itu telah ada sejak jaman Belanda termasuk di Papua.
“Kami akan tetap melaksanakan pendidikan dalam tantangan apapun, sebab itu bagi kami adalah panggilan untuk menjamin hak anak bangsa, dalam kerangka itu persekolahan rehobot ini kami sedang melayani 95 anak dari negeri Kariu yang akibat konflik tidak bisa belajar dengan baik di sekolah mereka di Pulau Haruku,” kata Maspaitella.
Dirinya mengatakan, sebab itu, kami meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan provinsi Maluku untuk menolong proses mutasi siswa SMP dan SMA di Kariu untuk bersekolah di sekolah rehobot ini.
“Saya berterima kasih kepada pak pejabat Bupati, pak Sekda, pak Kapolda, pak Pangdam yang sudah membantu kita berproses sehingga anak-anak ini sudah ada, yang sekarang kami tampung di asrama milik sekolah,”ucapnya.
Dirinya juga menambahkan, kompleks ini sendiri, adalah kompleks yang bersejarah bagi GPM karena dalam kompleks perumahan pendeta yang notabenenya dosen fakultas teologi di kompleks ini, mereka dengan rela hati kembali menempati rumah-rumah pribadinya dan memungkinkan untuk membangun sarana Sitanala Learning Center.
“Ini bagi kami juga gambaran teladan yang luar biasa dari rekan-rekan para senior kami. Akan kami bangun di sini gedung kantor dan auditorium Sitanala, gedung perpustakaan dan dua gedung lainnya adalah asrama siswa atas bantuan menteri PUPR dan laboratorium Bahlil itu, laboratorium sains, IT, bahasa dan musik, laboratorium Bahlil ini adalah penyangga utama pendidikan di SLC.
Tambahnya, karena kami memilih menyelenggarakan pendidikan berbasis riset untuk peneliti belia ini spirit dari Dokter Sitanala yang kami teruskan melalui wada pendidikan ini.
“Sebelum dibangun saja anak-anak kami telah mewakili Indonesia di ajang festival Sains internasional di Singapura dan akan nanti berangkat juga di Tunisia, maka jika nanti Laboratorium Bahlil ini jadi, akan lahir ribuan penelitian dari Maluku yang sudah tentu akan berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan di dunia,” tegas Maspaitella.
Dirinya menambahkan, kami pastikan mereka akan lahir dari laboratorium Bahlil dan akan tinggal di Asrama Basuki. Jadi ada gedung BB di sini saya membuat akronimnya saja Brain untuk laboratorium Bahlil and behavior untuk laboratorium Basuki dan saya kira itu yang mejadi ikonik kita di lokasi ini.
Dirinya juga mengatakan, bagi kami pemerintah Republik Indonesia dibawa kepemimpinan bapak presiden Joko Widodo saat ini, diisi oleh persekutuan orang-orang baik bagi bangsa Indonesia.
Kami belajar teladan, kata Maspaitella, dari pak Bahlil dan pak Basuki, teladan pelayan yang melayani tiada henti dan rendah hati, ada menteri yang bersedia menerima siapa saja, mau mendengar dan merespon dengan bijak.
“Kami merasakan ini sebuah teladan seorang pelayan, dan bagi kami para pendeta, bapak-bapak telah selesai dengan diri sendiri, telah mengosongkan diri dan itu teladan seorang pelayan. Saya yakin kita semua yakin Indonesia membutuhkan orang-orang seperti bapak-bapak,”jelasnya.
Dirinya menandaskan, karena itu saya atas nama seluruh GPM terutama siswa-siswa YPPK Dr J. B .Sitanala di semua sekolah kami hanya mau menyampaikan terima kasih kepada pak Bahlil, pak basuki serta semua jajaran untuk ketemu dan memberi tembusan kepada kami, kami tetap mendoakan bapak bersama istri anak-anak dan orang tua kiranya Tuhan memberkati.
Turtu hadir dalam kegiatan di maksud, Mentri Investasi (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., Gubernur Maluku yang di wakili oleh Sekda Maluku Bpk Ir. Sadali Ie, M.Si, Pj. Walikota Bodewin M. Wattimena, Kapolresta P. Ambon Kombes Pol Driyanto Andri Ibrahim. S. Ik, Pj. Bupati Maluku Tengah Bpk. M. Marasabessy, Kepala Basarnas Ambon, Bpk M. Arif. Anwar, Rektor Ukim, dan tamu undangan.(JM.ES).