JURNALMALUKU-Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT)Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ke-15, Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kunjungi balita penderita stunting, pada desa/dusun se-Kecamatan Moa, Rabu (19/7/2023).
Kunjungan ini sebagai bentuk, komitmen Pemda MBD bersama Forkopimda dalam memerangi stunting di Bumi Kalwedo.
Bupati MBD Benyamin Th. Noach bersama Ina Parenting MBD Relly Noach saat mengunjungi penderita stunting pada Dusun Nyama, Desa Klis, Kecamatan Moa, dirinya berharap, adanya intervensi dari semua stakeholder dalam mencegah penyebaran stunting.
“Target pemerintah pusat adalah menurunkan stunting pada angka 14 persen, sementara Kabupaten MBD berada pada angka 25 persen. Sehingga perlu sinergitas semua pihak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten MBD,”ungkap Noach.
Dirinya menambahkan, hari ini Kecamatan Moa dikunjungi, setelah ini akan dilakukan kunjungan ke kecamatan lainnya yang memiliki penderita stunting.
“Stunting merupakan permasalahan yang harus ditangani secara serius. Penangganan stunting di Kabupaten MBD harus sama penanganannya dengan penanganan pandemi covid-19, harusnya ada sinergitas dalam penanganannya,”pinta Noach.
Noach menuturkan, masyarakat harus terus didorong untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, seimbang dan sehat. Hilangkan pola makan makanan instan yang dapat memicu pertumbuhan stunting bagi anak bayi. Makanan instan seperti mie instan harus tidak dikonsumsi baik oleh ibu hamil maupun sampai bayi berumur dua tahun.
Sementara itu, Relly sebagai Ina Parenting Kabupaten MBD juga berharap, agar pola asupan mulai dari ibu hamil sampai dengan bayi berumur dua tahun harus diperhatikan. Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama gizi makro dan mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
“Perbiasakan makan makanan bergizi pada saat hamil sehingga pembentukan bayi menjadi sehat, dan ketika dilahirkan juga tetap diperhatikan pola asupannya. Asupan yang tidak bergizi sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak. MBD memiliki potensi alam yang kaya akan gizi seperti kelor, sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging,” ujar ina parenting MBD.
Dalam kunjungan tersebut, Pemda bersama Forkopimda berkesempatan memberikan tali asih yang merupakan kontribusi dari para ASN dalam ikut memerangi stunting di Kabupaten MBD. Tali asih yang diberikan berupa telur, minyak goreng, susu dan kacang hijau.(JM).