JURNALMALUKU – Anggota DPR RI dari dapil Provinsi Maluku Fraksi PDIP Mercy Chriesty Barends di dampingi Bupati dan Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Noach, Agustinus Kilikily meresmikan Gedung Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Werwawan di Kecamatan Lakor, Sabtu (12/08/2023).
Bupati MBD Benyamin Noach dalam sambutanya menyampaikan sebuah tanda moderenisasi, dan hari ini secara langsung 3 PLTD sudah dapat difungsikan, yaitu PLTD Werwawan, Kecamatan Pulau Lakor, PLTD Latalola Besar, Kecamatan Pulau Masela dan PLTD Rumahlewang, Kecamatan Pulau Wetang.
“Hari ini 3 PLTD ini sudah kita resmikan dan difungsikan. Tanggal 17 Agustus nanti, yang lain menyusul. Kemudian sisanya di tanggal 27 Oktober bertepatan dengan hari listrik nasional. Kita berharap di bulan Oktober nanti MBD sudah tidak lagi gelap. Tadi malam kita meminta secara langsung di Letti dan Babar bisa didorong untuk menyala 24 jam,” ungkap Bupati
Lanjut Bupati, hari ini baru Werwawan dan Sera. Ada tiang yang sudah miring-miring, mungkin PLN harus bereskan dulu.
“Tadi Kades Letoda bilang hari ini waktu Tuhan menjawab, tagal itu sabar dan percaya saja. Bahwa Tuhan pasti lihat orang Lakor. Pemerintah daerah juga pasti lihat orang Lakor. Karena Lakor adalah bagian yang tidak terpisahkan dari MBD,” tambah bupati
Dirinya mengatakan, Pemerintah Kabupaten MBD menyampaikan terima kasih kepada Ibu Mercy Barends yang tidak pernah bosan-bosannya hadir di MBD dan memperjuangkan kepentingan MBD di DPR-RI.
“Beliau berjuang untuk listrik bukan hanya di MBD, tapi listrik di Maluku. Ada 97 PLTD yang dibangun di Maluku. Saya berkomunikasi dengan Ibu Mercy terus, karena masyarakat selalu bertanya kapan listrik ini menyala. Saya minta bantuan Ibu Mercy selaku anggota DPR-RI Komisi VII. Untuk itu terima kasih Ibu Mercy. Katong seng ada kata-kata lai. Katong hanya bisa bersyukur kepada Tuhan, Terima kasih kepada pemerintah pusat, terima kasih kepada DPR-RI, terima kasih kepada PLN,” Ungakapnya
Bupati berharap agar masyarakat Pulau Lakor menjaga dan merawat aset ini dengan baik.
“Hari ini kami datang lengkap selaku Forkopimda, pimpinan OPD dalam agenda peresmian ini, meski harus melewati ombak di lautan. Hal ini berarti kita semua sayang Pulau Lakor, sayang orangnya. Kita ingin berbuat yang terbaik untuk Lakor, terbaik untuk MBD. Lakor maju, MBD maju. MBD maju, Maluku maju. Maluku maju, Indonesia maju,” pungkasnya.
Bupati juga menegaskan, apa yang rakyat teriak, apa yang rakyat minta kita pasti perjuangkan.
“Cuma datangnya bisa cepat, bisa lama-lama sedikit, mungkin agak lama karena seluruh pembangunan ini bertahap, semuanya bertahap. Katong ingin agar semua cepat menyala, semua 24 jam tapi katong lahir pun seng langsung lari. Katong lahir mesti merayap dulu. Harus jatuh bangun, jatuh bangun baru jalan lalu kuat. 78 tahun Indonesia merdeka, ternyata kita akhirnya menikmati listrik di Pulau Lakor,” ungkapnya
Dirinya mengatakan, meskipun dicaci maki diteriaki terus menerus terima saja, asal tetap punya hati lurus dan tulus untuk membangun MBD. Tugas Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan OPD, Camat dan lainnya hanya bekerja, bekerja dan bekerja.
Dalam kesempatan yang sama juga Anggota Komisi VII DPR-RI dari fraksi PDIP Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, ST, juga menyampaikan pada tahun 2017, surat edaran Kementerian ESDM sebagai mitra Komisi VII DPR-RI mengeluarkan moratorium pembelian Satuan Pembangkit Diesel (SPD).
“Tidak boleh lagi beli mesin diesel karena kita sudah masuk di masa transisi energi. Tidak boleh beli mesin diesel yang berbasis fosil. Harus nanti entah ke gas atau yang lain-lain. Kita tempur untuk memperjuangkan surat edaran moratorium itu dicabut. 2018 gagal, 2019 gagal” ucap Barends.
Lanjut Barends, Hal ini menyebabkan pengadaan kelistrikan menjadi tertunda sejak tahun 2017. Di awal tahun 2020 kemudian dibahas tentang pencabutan moratorium dan pada akhirnya dicabut.
“Relaksasinya hanya dibuka untuk Maluku dan Maluku Utara. Masuklah 97 PLTD. Ketika lakukan kunjungan kerja ke pulau-pulau, kecamatan-kecamatan, masyarakat sampaikan ibu angkat ini tali-tali jemuran kalau mesinnya tidak datang. Upaya yang sangat keras lewat pak Dirut PLN yang ada di pusat. Sebelum saya tutup masa tugas saya di 2024, visi besar untuk Maluku bangkit harus selesai dengan listrik terang, PLTD nyala dimana-dimana,” jelasnya.
Barends juga menjelaskan bahwa, daerah-daerah yang harus prioritas mendapatkan aliran listrik nasional adalah daerah yang berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Menjaga Indonesia Raya dari perbatasan, kita harus merdeka khususnya merdeka dari kegelapan. Daerah perbatasan harus terang benderang dengan pasokan listrik nasional.
“Listrik ada membawa terang, membawa harapan bagi kita semua. Menjadi jembatan untuk pembangunan, untuk kemajuan dan perubahan. Masyarakat kiranya menolong PLN. Harapan kami kalau jaringan ditambah terus, pelanggan bertambah terus, pelanggan terlayani maka ekonomi masyarakat akan berputar dan menjadi kuat disini,” harapnya
Barends juga mengungkapkan, Lewat tema besar perjuangan bagaimana membawa energi bagi seluruh masyarakat. Apa yang dirasakan oleh masyarakat yang ada di jawa harus juga dirasakan oleh masyarakat yang ada di ujung perbatasan, yang ada di MBD dekat Australia dan Timor Leste. Harus sama dari segi standar pelayanan minimum.
” Sampai dengan tanggal 17 Agustus kita akan menyelesaikan. Selain PLTD Latalola, Werwawan, dan Rumahlewang, masih ada 4 lagi sampai dengan 17 Agustus. Ada Mahaleta, Wulur, Rumkuda dan Watuwey. Itu yang akan kita selesaikan di bulan Agustus dan sisanya lagi akan kita selesaikan di tanggal 27 Oktober di hari listrik nasional,” jelas Mercy Barends
Turut hadir Ketua DPRD MBD, Petrus A. Tunay, A.Md, Dandim 1511/Pulau Moa, Letkol. Inf. Galih Perkasa, Kapolres MBD, AKBP. Pulung Wietono, S.I.K, Ketua Komisi A DPRD MBD, Chau. Petrusz, Camat Lakor, Pimpinan OPD, Pabung AL, Pabung AU, Kepala Desa/Dusun se-Pulau Lakor.(*)