JURNALMALUKU-Pemerintah Propinsi Maluku dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) dinilai sengaja menutup mata dari kerusakan jalan Negeri Tiouw menuju ke Negeri Haria Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
Jalan berstatus Pemerintah Provinsi Maluku ini sudah sudah rusak hampir 10 tahun dari masa Pemerintahan Gubernur Maluku, Ir.Said Asagaf sampai di ujung akhir Pemerintahan Gubernur Maluku, Irjen (Purnawirawan) Murad Ismail, tetapi rasanya pemerintah menutup mata dari hal tersebut.
Hal ini diungkapkan tokoh Masyarakat Tiouw, Leonardo Maelissa saat di temui pasca viralnya penanam pohon pisang di ruas jalan Negeri Tiuow, Selasa (19/9/2023).
Kerusakan jalan dari negeri Tiouw sampai Negeri Haria, sudah hampir sepuluh tahun dari Masa Pemerintahan Gubernur Maluku, Said Asagaf sampai di ujung akhir Pemerintahan Gubernur Maluku, Murad Ismail hal inilah yang membuat kami masyarakat di pulau rempah-rempah ini, merasa resa dan kecewa khususnya kami masyarakat Negeri Tiouw,”ungkap Maelissa.
Dirinya dengan kesal mengatakan, Pemerintah Provinsi bisa dibilang menutup mata dengan kondisi kerusakan Jalan Tiouw ke Haria ini.
“Karena hampir setiap tahun para Forkopimda Provinsi Maluku semua datang ke Pulau Saparua untuk mengikuti Upacara Hari ulang Tahun Pahlawan Kebanggaan Maluku Pattimura, yang acaranya sudah menjadi agenda rutin setiap tahun di bulan Mei tetapi tidak ada respon baik,”terang Maelissa.
Dirinya juga mengatakan, dengan adanya kerusakan jalan sekitar 3 kilo meter ini, membuat sering terjadi kecelakaan lalu lintas baik itu sesama kendaraan roda dua maupun roda empat “Dikarenakan para pengendara selalu mau mencari jalan yang tidak rusak, walaupun dalam posisi sala jalur kondisi inilah yang akhirnya sering mengakibatkan tabrakan kendaraan,”ujarnya.
Dirinya juga menuturkan, selain jalan dari Porto ke Haria jalan dari Saparua ke Jazirah Hatawano pun rusak para dan semuanya status jalan Propinsi, dan jalan yang rusak ini pun merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan dari Kota Saparua ke Negeri yang ada di Jazirah Hatawano begitupun dari Saparua sampai ke Haria.
Dirinya berharap, kepada Pemerintah Provinsi untuk dapat melihat hal sehingga semua keresahan dan kekecewaan masyarakat Pulau Saparua bisa terjawab.(JM.ES).