JURNALMALUKU – Di tengah geliat pelayanan rohani Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Ebenhaezer Saumlaki, Wadah Pelayanan Perempuan (WPP) merayakan usia ke-57 dengan semangat kebersamaan dan refleksi mendalam akan peran perempuan dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
Bertempat di Gedung Gereja Ebenhaezer, Senin (5/5/2025), perayaan ini mengusung tema “Terpujilah Nama Perempuan GPM yang Arif”, merujuk pada keteladanan Abigail dalam Alkitab (1 Samuel 25:32-35). Figur Abigail dipandang sebagai simbol kebijaksanaan, keberanian, dan kepekaan rohani yang menjadi inspirasi bagi perempuan masa kini.

Dalam sambutan, Ketua Panitia Hari Besar Gerejawi (PHBG), Otis Laian, menekankan bahwa perempuan arif bukan hanya penopang keluarga dan gereja, tetapi juga aktor perdamaian di tengah kompleksitas sosial.
“Di balik kelembutan, ada kekuatan rohani yang menopang jemaat. Perempuan GPM diajak untuk menjadi pelaku utama dalam membangun rekonsiliasi dan keteguhan iman,” tutur Laian.
Perayaan ini diwarnai dengan berbagai kegiatan kreatif yang melibatkan lintas sektor pelayanan mulai dari lomba kreativitas Salib Paskah hingga lomba sambung lagu kemitraan. Setiap kegiatan bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sarana membangun relasi dan semangat kolektif.

Sementara itu, Ketua Seksi Lomba, Budy Ratuanak, menyampaikan bahwa panitia memberikan penghargaan kepada semua peserta, termasuk yang tidak meraih juara, sebagai bentuk penghormatan atas keterlibatan aktif mereka.
“Kita rayakan partisipasi, bukan hanya hasil. Inilah wajah pelayanan yang saling menguatkan,” ujarnya.
HUT ke-57 WPP kali ini menjadi momentum penting bagi Jemaat GPM Ebenhaezer untuk merefleksikan peran transformasional perempuan dalam mewarnai wajah pelayanan di Kepulauan Tanimbar. Di tengah tantangan zaman, suara dan hikmat perempuan tetap menjadi cahaya yang menuntun gereja menuju masa depan yang penuh pengharapan.(JM.ES).