JURNALMALUKU – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar kembali menorehkan prestasi penting dalam akhir 100 hari kerja Bupati Ricky Jauwerissa dan Wakil Bupati dr. Juliana Ch. Ratuanak. Melalui kerja keras Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dua desa di Tanimbar resmi masuk sebagai bagian dari 10 desa digital terpilih se-Indonesia yang akan digarap oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo RI.
Dua desa dimaksud yakni Desa Kelan dan Desa Matakus. Keduanya terpilih sebagai proyek percontohan digital nasional, dalam program transformasi digital berbasis desa yang digagas oleh pemerintah pusat.
“Kita bersyukur karena dari sekian banyak desa di seluruh Indonesia, hanya 10 desa yang ditetapkan sebagai proyek percontohan desa digital, dan dua di antaranya ada di Kepulauan Tanimbar,” ujar Kepala Dinas Kominfo Yunus Fredek Batlayeri di ruang kerjanya, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, capaian ini merupakan buah dari kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan sejak awal masa pemerintahan. “Program ini menjawab target kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati. Bahwa Tanimbar meskipun berada di wilayah terpencil di Timur Indonesia kini menjadi perhatian nasional,” ungkapnya.
Kementerian Kominfo RI, di bawah kepemimpinan Menteri Meutya Hafid, dijadwalkan akan menurunkan langsung tim ke lapangan pada Selasa pekan depan. Tim tersebut dipimpin oleh Kepala Divisi Kominfo RI dan akan meninjau langsung kesiapan dua desa digital di Tanimbar.
Lebih lanjut, Batlayeri menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya menyediakan infrastruktur digital, tapi juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif desa, promosi pariwisata dan peningkatan SDM digital.
“Program ini tanpa biaya sepeser pun dari desa. Namun syaratnya, kepala desa wajib menyiapkan SDM dan kelompok kerja digital yang mampu mempromosikan potensi desa, seperti wisata, UMKM, dan lainnya. Ini adalah kesempatan emas untuk kemajuan desa kita,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, BAKTI Kominfo akan melakukan pendampingan penuh selama proses berjalan, dan jika berhasil, dua desa ini akan dijadikan model replikasi untuk desa-desa lain di Kepulauan Tanimbar.
“Ini adalah momentum besar. Kabupaten kita yang selama ini dianggap terpencil, kini berada di garis depan transformasi digital nasional. Semua karena berkat Tuhan dan kerja kolaboratif lintas sektor,” tutup Batlayeri.(JM.ES).