JURNALMALUKU – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-2 yang berlangsung di Hotel Incla, Saumlaki, Rabu (9/7/2025).
Kegiatan ini menjadi agenda strategis bagi konsolidasi organisasi sekaligus momentum reflektif untuk memperkuat peran generasi muda Kristen di daerah.

Ketua DPD GAMKI Provinsi Maluku, Samuel Patra Ritiauw dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini sebagai bagian dari penguatan struktur dan arah gerakan GAMKI di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Ritiauw menyebut, ketua dan sekretaris DPC GAMKI Tanimbar telah terpilih dan akan segera ditindaklanjuti dengan pembentukan formatur guna menyusun kepengurusan lengkap.
“Kami bersyukur, satu agenda penting akhirnya terselenggara dengan baik di Tanimbar. Ini bukan sekadar soal kepengurusan, tapi tentang arah gerakan. Harapan kami, saatnya GAMKI harus bergerak secara nyata di tengah masyarakat,” ujar Ritiauw.

Ia menekankan bahwa GAMKI Tanimbar perlu melangkah maju dengan tiga pendekatan utama gerakan pemikiran, gerakan profesi, dan gerakan advokasi.
Menurutnya, banyak persoalan sosial di daerah yang dapat ditanggapi secara aktif oleh para pemuda GAMKI, melalui gagasan, pendampingan masyarakat, dan kontribusi pemikiran yang solutif.
“Pemuda harus berani mengadvokasi masalah masyarakat, mengembangkan daya pikir kritis, serta membantu pemerintah mengurai krisis. Tapi, dalam semangat mendukung pemerintah, jangan pernah hilang daya kritis terhadap program yang tidak pro rakyat,” tegasnya.
Ritiauw juga menegaskan bahwa GAMKI memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan Gereja di daerah, bukan hanya dalam aspek rohani, tetapi juga sosial dan ekonomi. Dalam konteks itu, DPD GAMKI Maluku tengah merancang program melalui Departemen Ekonomi Kreatif untuk mendorong promosi potensi budaya lokal Tanimbar.
Salah satu potensi unggulan yang menjadi fokus adalah tenun Tanimbar, sebagai hasil kreativitas masyarakat yang sekaligus menjadi warisan budaya.
“Tenun Tanimbar bukan sekadar hasil kerajinan, tetapi simbol identitas budaya. Kami akan berupaya mempromosikannya sebagai bagian dari program ekonomi kreatif GAMKI. Ini juga bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal yang perlu terus dijaga,” kata Ritiauw.
DPD GAMKI Maluku berharap agar hasil Konfercab ini menjadi titik tolak bagi lahirnya gerakan pemuda Kristen Tanimbar yang lebih progresif, inklusif, dan berdampak nyata bagi gereja, masyarakat, dan pemerintah daerah.(JM.ES).