JURNALMALUKU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan Koperasi Merah Putih di Desa Ilngei, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Peresmian ini menandai dimulainya program nasional percepatan pembentukan koperasi desa yang diharapkan mampu menjadi pilar penggerak ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan.
Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Juliana Ch. Ratuanak menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah pusat yang diwujudkan melalui program strategis tersebut.

“Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hari ini kita menandai langkah awal yang krusial dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di wilayah perbatasan,” ujar Ratuanak usai peluncuran Koperasi Via Zoom, Senin (21/7/2025).
Menurut Ratuanak, Desa Ilngei ditetapkan sebagai titik peluncuran perdana sebelum program serupa diperluas ke tiga desa lainnya, yakni Ritabel, Kamatubun, dan Matakus. Program ini akan menjangkau 80 desa dan 2 kelurahan yang telah tersertifikasi, dengan fokus pada pemberdayaan potensi lokal dan pengembangan usaha koperasi berbasis komunitas.
“Koperasi ini bukan sekadar seremoni, tapi harus benar-benar memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga skala nasional,” tegasnya.

Presiden Prabowo dalam arahannya menekankan pentingnya diversifikasi jenis usaha koperasi, antara lain penyediaan sembako, layanan kesehatan seperti apotek dan klinik, serta penyimpanan hasil pertanian dan perikanan. Beberapa nota kesepahaman (MoU) juga telah ditandatangani dengan mitra strategis, membuka peluang bagi ekspor produk lokal ke pasar internasional.
Ratuanak menambahkan, pengalaman masa lalu seperti vakumnya Koperasi Unit Desa (KUD) harus menjadi pelajaran. Karena itu, ia menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) koperasi yang berkualitas, inovatif, dan menjunjung tinggi integritas.

“Kita harus membangun koperasi yang dikelola secara profesional dan akuntabel. Tidak boleh lagi gagal di tengah jalan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyiapkan legalitas koperasi dalam waktu yang sangat singkat.
“Koperasi Tanimbar Merah Putih ada di dadaku. Jayalah koperasi Indonesia. Jayalah bangsa Indonesia!”ucap Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Transmigrasi Utha Kabalmay , menjelaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) tentang percepatan koperasi desa di seluruh Indonesia.
Namun, menurut Kabalmay, tantangan terbesar adalah karena kebijakan ini keluar saat sebagian besar daerah, termasuk Kepulauan Tanimbar, telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun berjalan. Alhasil, tidak tersedia alokasi anggaran khusus untuk mendukung pembentukan koperasi.
“Meski demikian, kami bersyukur karena mendapat dukungan penuh dari Bapak Bupati dan seluruh jajaran pemerintah daerah. Berkat sinergi ini, koperasi dapat terbentuk tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Kabalmay.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kata Kabalmay, menjadi satu dari dua kabupaten di Provinsi Maluku yang berhasil masuk dalam program 108 Koperasi Desa Merah Putih skala nasional. Selain Tanimbar, hanya Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang turut diresmikan langsung oleh Presiden RI.
“Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. Tanimbar dipercaya menjadi role model dalam pengembangan koperasi desa di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.(JM.ES).
Saat ini, gerai koperasi telah mulai beroperasi, termasuk toko sembako. Ke depan, fasilitas akan diperluas mencakup apotek, klinik, gudang logistik, serta pusat pengolahan hasil perikanan. Potensi perikanan laut yang melimpah menjadi salah satu alasan Tanimbar ditetapkan sebagai lokasi pilot project nasional koperasi perikanan.
Kendati demikian, Kabalmay mengakui masih terdapat tantangan serius, mulai dari keterbatasan akses transportasi, jaringan listrik dan internet, hingga kendala geografis sebagai wilayah kepulauan.
“Semua tantangan itu bisa kami hadapi karena ada semangat yang tidak pernah padam dari para pimpinan daerah, para camat, kepala desa, hingga pendamping lokal,” ucapnya.
Kabalmay menegaskan pentingnya penguatan kapasitas pengurus koperasi agar lembaga ini dapat berjalan sesuai visi pendiriannya dan menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.
“Koperasi ini harus berdiri tidak hanya secara fisik, tetapi juga tumbuh sebagai instrumen pemberdayaan yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.