JURNALMALUKU – Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Agustinus L. Kilikily, bersama Forkopimda, Dinas Kesehatan, Forkopimcam Babar Barat, Puskesmas Tepa, SPPG, dan pengelola Dapur Sehat menggelar rapat koordinasi virtual, Jumat (12/9/2025). Rakor ini menyusul dugaan keracunan makanan pelajar SMP Negeri 1 PP. Babar yang menerima suplai makan bergizi gratis (MBG).

Kilikily menegaskan, rapat ini digelar untuk mendengar laporan kronologi, jumlah korban, dan kondisi terkini para pelajar. Ia mengakui kejadian ini membuat Pemda perlu mengambil langkah strategis agar tidak terulang.

Pengelola Dapur Sehat, Enggelina Angkie, mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengolahan ikan. Dari laporan Puskesmas Tepa, total 30 pelajar sempat dirawat dengan gejala nyeri perut, mual, pusing, dan kram, namun kini seluruh pasien dinyatakan sembuh.
Dandim 1511/Pulau Moa, Nuriman Siswandi, menyampaikan sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium di Ambon. Evaluasi akan difokuskan pada kualitas bahan baku, higienitas dapur, serta pengawasan tenaga masak.
Ketua DPRD MBD, Petrus A. Tunay, meminta program MBG dihentikan sementara untuk evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan awal makanan sebelum distribusi. Hal senada disampaikan Kejaksaan Negeri MBD yang menekankan pentingnya fungsi kontrol, SOP, dan pengawasan profesional.
“Program ini penting, tetapi harus dipastikan aman agar tidak menimbulkan trauma bagi anak-anak dan orang tua,” ujar Tunay. (JM-EA).