JURNALMALUKU-Menyikapi pemberitaan salah satu media daring, Radar Pantar, yang menulis seolah-olah anggota DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) inisial EM menggunakan dana Pokir untuk membangun jalan menuju bengkel pribadinya, dengan ini perlu disampaikan klarifikasi agar publik memperoleh informasi yang benar dan tidak terjebak pada narasi yang keliru.

Pembangunan jalan yang dimaksud merupakan akses publik yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Jalan tersebut dibangun untuk membuka keterisolasian warga dan meningkatkan kelancaran mobilitas, sehingga jelas bukan fasilitas eksklusif untuk kepentingan pribadi.

Hal ini turut dibenarkan oleh NK (35), salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi jalan.
“Selama ini kami tidak pernah menikmati akses jalan bagus setiap kali mau pulang ke rumah, apalagi kalau hujan, jalan jadi rusak parah. Sekarang dengan adanya pembangunan ini, setidaknya kami bisa bernapas lega,” ungkap NK.
Proses pembangunan jalan adalah bagian dari program kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten MBD. DPRD hanya memiliki peran menyampaikan aspirasi masyarakat melalui pokok-pokok pikiran (Pokir), sementara kewenangan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan sepenuhnya berada di tangan eksekutif.
“Menyebut seolah seorang anggota DPRD dapat menentukan dan mengatur proyek hingga ke lokasi adalah gambaran yang tidak sesuai dengan mekanisme sebenarnya” ungkap OW (41), Operator yang bertugas mengerjakan jalan tersebut.
Sebagai salah satu pilar demokrasi, media memiliki tanggung jawab besar menjaga akurasi dan keberimbangan informasi. Namun ketika pemberitaan lebih menekankan pada dugaan tanpa data, publik justru disuguhi cerita yang menyerupai opini ketimbang laporan jurnalistik. Kredibilitas media dibangun dari verifikasi dan keakuratan, bukan dari judul-judul yang bombastis.

Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi. Setiap pembangunan infrastruktur di Kabupaten MBD hadir untuk kepentingan rakyat luas, bukan untuk memperkaya segelintir orang. Mari bersama-sama menilai informasi dengan kepala dingin, agar tidak ikut terseret dalam arus sensasi yang tidak berpijak pada fakta. (JM-EA).