JURNALMALUKU-Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Negeri Ihamahu, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah, kembali menjadi sorotan. Bumdes yang sudah beberapa tahun lalu dibentuk dan sudah mendapatkan kucuran dana dari Negeri, yakni dua aset utama yang dialokasikan pakai anggaran tersebut, yaitu satu unit mobil pickup (bekas) dan kios sembako, yang saat ini sudah tidak beroperasi alias sudah gulung tikar.
Warga Negeri Ihamahu mengaku kecewa baik dengan pengurus Bumdes ataupun dengan pemerintah Negeri Ihamahu yang mana puluhan juta dana desa pada tahun 2023/2024 yang telah diberikan kepada Bumdes terbuang sia-sia dan sampai sekarang tidak ada pertanggungjawabannya.
Kepada wartawan Ini, Kamis (18/09/2025), warga Negeri Ihamahu menyebutkan, bahwa awalnya Bumdes Negeri Ihamahu bergerak dibidang usaha toko Sembako, Berbagai jenis barang sembako disediakan, dan modal awal disuntik dari penyertaan modal dana desa. Selain tokoh sembako, Dana yang mencapai ratusan juta itu juga untuk membeli 1 mobil pickup Bekas.
“Puluhan juta dana desa terbuang sia-sia di Negeri Ihamahu. Usaha Bumdes sudah mati dan toko Bumdes sudah lama tutup, dan mobil pickup juga sudah sekian lama rusak. Jangankan untung, modal Bumdes yang berasal dari Negeri pun hilang ditelan bumi,”ujar warga Negeri Ihamahu yang meminta namanya tidak disebutkan dalam berita ini.
Ketika ditanya berapa lamakah usaha toko bangunan Bumdes Negeri Ihamahu itu berjalan, warga mengaku usaha toko bangunan tersebut hanya berjalan kurang lebih 1 tahun. Warga juga menyebutkan pada awalnya persediaan yang dijual di toko sembako milik Bumdes cukup banyak, namun seiring berjalanya waktu barang toko tinggal sedikit dan akhirnya tutup sampai sekarang.
“Pengelolaan usaha Bumdes patut dicurigai. Usaha yang menggunakan dana Desa kenapa bisa kalah dengan usaha pribadi. Usaha pribadi seperti toko sembako di Negeri Ihamahu sampai sekarang masih berjalan, tapi kenapa usaha Bumdes bisa gulung tikar,”tutur warga.
Tidak hanya kecewa dengan pengurus Bumdes ataupun pemerintah Negeri Ihamahu, warga juga mengaku kecewa dengan pihak inspektorat yang setiap tahun melakukan pemeriksaan di desa-desa namun tidak pernah mempersoalkan masalah Bumdes yang sudah nyata merugikan masyarakat banyak.
“Apakah dana Bumdes tidak di audit? Kami minta pihak inspektorat bisa turun langsung dan periksa Dana yang digunakan Bumdes serta penggunaan dana desa lainnya di Negeri Ihamahu yang diduga banyak diselewengkan,”pungkasnya. (JM-AL).