JURNALMALUKU-Komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Provinsi Maluku menyatakan siap menyampaikan berbagai aspirasi dan tuntutan dari mahasiswa Maluku Barat Daya (MBD), Atas insiden yang mengakibatkan Tongkang milik PT Batutua Tembaga Raya (BTR), patah di pulau Wetar dan mencemari Air laut.
Wakil Ketua Komisi ll DPRD Maluku Jhon Laipeny, menegaskan, aspirasi masyarakat, akan disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP).
“Kami pastikan tuntutan saudara-saudara ini akan kami sampaikan secara resmi, baik dalam forum kebijakan daerah maupun ke pemerintah pusat. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semua akan kami ungkapkan,”ujar Jhon Laipeny, saat menerima aksi demonstrasi mahasiswa asal MBD di Ruang Komisi ll DPRD Maluku, Kamis (25/09/2025).
Laipeny juga mengungkapkan bahwa, Terkait dengan persoalan ini, Komisi ll setelah nanti adakan rapat internal dengan Dinas terkait, memastikan mereka punya jabawan untuk DPRD.
“Sebelumnya kami juga sudah berdiskusi dengan pak Gubernur, dan beliau menyampaikan bahwa sudah menugaskan DLH, ESDM, dan Perikanan ke Wetar untuk menangani persoalan ini. Dan besok, Jumat 26 september 2025 jam 10, akan di adakan rapat bersama DLH, ESDM, danPerikanan.
Ia juga menjelaskan alasan kenapa sehingga kasusnya panjang, di karenakan rentan kendali pulau Wetar yang begitu jauh sehingga membutuhkan waktu dan kesabaran bersama dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Besok setelah rapat baru bisa kami mendapatkan Data, dan menggali sebenarnya pokok permasalahanya apa,”terangnya.
Laipeny juga mengungkapkan bahwa, nanti dari Intelektual MBD akan datang untuk melakukan kajian-kajian Ilmiah atas Insiden patahnya Tongkang di pulau Wetar milik PT-BTR.
Ia juga menjelaskan bahwa, Kemarin saya turun langsung di Wetar dan melihat langsung, ternyata yang di sampaikan Prof.Male, beberapa bulan yang lalu bahwa yang di muat adalah konsetran asam, dan muatanya mencapai 11 ribu ton bisa mengakibatkan kecelakaan terhadap Tongkang tersebut,”terangnya.
“Nantinya di besok hari setelah rapat, baru bisa di pastikan langkah selanjutnya dari Komisi ll seperti apa,”mungkinkan PT-BTR harus di berhentikan sementara, sambil prosesnya berjalan?”tandasnya.
Pernyataan dari Wakil ketua Komisi ll DPRD Maluku tersebut disambut tepuk tangan dan apresiasi dari massa aksi.
“Kami mengapresiasi Pak Jhon Laipeny, selaku Wakil Ketua Komisi Il yang telah menerima kami, dengan Segala persoalan dan aspirasi masyarakat terkait Insiden patahnya Tongkang di Pulau Wetar milik PT-BTR,”ujar salah satu perwakilan demonstran. (JM-AL).