JURNALMALUKU-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menginisiasi program Kolaborasi Pentahelix menuju Beta Mandiri sebagai langkah strategis membangun kemandirian ekonomi pemuda berbasis potensi lokal.

Program ini mengintegrasikan lima unsur penting—pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media—untuk memperkuat kapasitas pemuda dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang usaha di daerah. Melalui program ini, Dispora MBD mendorong peningkatan keterampilan kewirausahaan dan digital, akses modal, pengembangan produk unggulan lokal, serta promosi berbasis teknologi.

Kepala Dispora MBD, Julietty A. Frans, menjelaskan bahwa inti kegiatan Kolaborasi Pentahelix Beta Mandiri adalah membangun ekosistem pembinaan pemuda yang terarah dan berkelanjutan, di mana setiap pihak berperan aktif mendampingi pemuda dari proses pelatihan hingga implementasi usaha.

“Dispora MBD tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga membuka akses dan kolaborasi lintas sektor agar pemuda bisa berdiri di atas kaki sendiri, menciptakan lapangan kerja, dan mengelola potensi lokal secara mandiri,” jelasnya.

Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendukung program ini, di antaranya Focus Group Discussion (FGD) bersama organisasi kepemudaan, sosialisasi dengan Gerakan Pramuka, serta pendampingan bagi pemuda desa se-Kecamatan Moa dan pengrajin di Desa Dkaiwatu sebagai pilot project pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.

Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa pemuda merupakan kunci masa depan daerah dan bangsa.

“Pemuda bukan hanya penerima warisan, tetapi arsitek masa depan. Pemerintah akan terus mendorong tumbuhnya generasi muda yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Dispora MBD berharap lahir generasi “Beta Mandiri” — pemuda yang kreatif, produktif, dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (JM-EA).