JURNALMALUKU – Dalam upaya penurunan Stunting, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). Tujuannya adalah untuk mempercepat penurunan Stunting melalui kebijakan yang diterapkan institusi setempat.
Atas dasar itulah, Duta Parenting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad merasa optimis angka Stunting di Kabupaten Kepulauan Aru bisa diturunkan. Begitu pun dengan daerah lainnya di Maluku.
Hal ini disampaikan Widya saat menghadiri Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Aru, yang berlangsung di Kantor BPKAD, Kabupaten Kepulauan Aru, Selasa, (21/9/2021).
“Saya sangat optimis, kalau kita mau bekerjasama dan berupaya keras melalui konvergensi dan konsolidasi program, maka upaya percepatan penurunan Stunting dapat terlaksana dengan baik, sehingga anak-anak bisa terhindar dari Stunting dan dapat menyongsong masa depan yang lebih baik,” kata Widya.
Istri dari Gubernur Maluku Murad Ismail ini lalu menjelaskan, kedatangan dirinya ke Aru kali ini adalah untuk mengingatkan kembali komitmennya dalam memerangi Stunting. Sebab, penurunan Stunting merupakan program prioritas nasional yang harus dikerjakan. Apalagi penandatanganan nota kesepakatan antara Gubernur dengan Bupati/Walikota perihal penurunan Stunting telah diteken.
“Walaupun prevalensi Stunting kemungkinan meningkat akibat Pandemi Covid-19. Namun Presiden Jokowi menargetkan tahun 2024 prevalensi Stunting turun hingga 14 persen. Ini merupakan target yang cukup besar,” jelasnya.
Widya menerangkan, Presiden Jokowi juga telah memberikan arahan untuk penerapan pemberdayaan keluarga sehat. TP-PKK pusat bahkan telah mencanangkan Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana. Pilot Project tersebut diklaim sangat penting untuk dilaksanakan oleh TP.PKK termasuk TP-PKK.
“Saya sebagai Ina Latu Maluku, Ibunya anak-anak Maluku mengunjungi Aru untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan percepatan penurunan Stunting oleh Pemkab Aru,” terangnya.
Menurut Widya, ketika mengunjungi beberapa kabupaten lokus Stunting, ia menemukan intervensi yang dilakukan belum dilaksanakan secara konvergen. Ego program dan sektoral masih mendominasi pelaksanaan kegiatan. Akibatnya, indikator capaian Stunting di beberapa kabupaten di Aru perlu lebih ditingkatkan.
Widya juga menyampaikan, program percepatan penurunan Stunting akan berhasil bila para menteri, kepala daerah hingga level terendah terus mendukung program ini.
“Pemerintah pusat ajak Gubernur, Bupati/Walikota ke Kepala Desa, di agar bisa konsentrasi untuk penurunan Stunting, karena ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Widya didampingi Karo Kesra Maluku Abdul Haji Muhammad, selain menyerahkan bantuan kepada PAUD/TK KB Tiberias Protestan Dobo senilai Rp. 7,5 juta dan bantuan lainnya.
Untuk diketahui, kegiatan Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting tersebut dihadiri Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Johan Gonga, Ketua TP-PKK Aru Cherly Oesia Gonga, Plt Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Maluku dr Zulkarnain, Kadis Sosial Sartono Pining, Karo Kesra Abdul Haji Muhammad, Kadis PMD Ismail Usemahu, Kepala Bappeda Anton Lailossa, Kadis Perindag Elvis Pattiselano, Kadis Lingkungan Hidup Roy Siauta dan Kadis Ketahanan Pangan Lutfi Rumbia dan pejabat daerah lainnya.