JURNALMALUKU– Pantauan Media di Gedung Swisbel Hotel, Senin (15/11/2021) Musyawarah Daerah (Musda) ke XI BPD HIPMI Maluku berjalan dan berakhir dengan penuh keharuan.
Musda HIPMI yang penuh dinamika yang diselimuti keharuan terlihat pada Saat Body Mailuhu yang di dukung dari 6 Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI dengan tegar memberikan kemenangan buat Azis Tunny sebagai Ketum HIPMI Maluku.
Body mendapat dukungan penuh dari 6 BPC sebagai pemilih terbanyak Musda dan satu suara dari Sekretaris BPC SBT, yaitu BPC Bursel, MBD, Aru, Malra, Kota Tual, KKT dan Buru, sebagaimana yang disampaikannya di forum Musda sebelum mundur.
Sementara Azis hanya didukung oleh 4 BPC yaitu SBB, Malteng, Kota Ambon dan SBT.
“Dengan kepala terangkat, saya dan tim (BPC pendukung-red) menyatakan dengan ini siap membangun Maluku, bukan karena ego pribadi,” tegas Body didepan forum yang langsung diberi standing applaus pimpinan sidang dan peserta Musda.
Menurut Body, pilihan itu diambil dengan alasan untuk membagi tugas. Dimana dirinya akan menjadi penyambung antara pemerintah daerah dan pusat untuk memasukkan investor. Sementara Azis akan fokus di daerah.
“Tidak ada intervensi. Tapi memang kedepan saya akan lebih fokus ke luar daerah, di Jakarta. Kalau saya kesana, berarti HIPMI akan terbengkalai. Mending diberi ke orang yang bisa kelola dan ada di daerah,” beber CEO Body’s Barbershop itu.
Mengenai dukungan BPC, ditambahkan Body, mereka sudah tahu dari awal demikian faktanya, tapi tetap jalan saja dan akhirnya bisa disimpulkan akan jadi penyambung antara daerah dan nasional
Sementara, Ketua SC Musda yang juga pimpinan sidang, Jimmy Papilaya benarkan konsensus diantara Azis dan Body sudah terjadi sejak Minggu malam yang difasilitasi BPP HIPMI termasuk ditekennya surat pernyataan bermeterai yang diteken keduanya.
“Proses ini terjadi melalui BPP karena ada berbagai pertimbangan dan didasari moto bertanding untuk bersanding. Caketum Body berbesar hati bergabung dengan Azis, dalam distribusi peran dan fungsi. Tidak ada desakan mundur dan intervensi dari BPP,” sebutnya.
Mengenai adanya dukungan diluar BPP HIPMI yaitu Gubernur Maluku terhadap proses Musda, Papilaya enggan berspekulasi. “Sebagai SC Musda, Beta tidak mau spekulasi soal itu yah,” singkatnya didampingi koordinator tim asistensi Musda BPP HIPMI Syarif Alatas
Musda HIPMI Maluku yang telah barakhir dan kemenangan Azis Tunny sebagai ketua, banyak mendapat cibiran karena diduga menang karena titipan penguasa dan campur tangan orang nomor satu di Maluku.
“Intervensi” penguasa Maluku ini sudah menjadi perbincangan hangat di publik yang sengaja diviralkan Minggu kemarin, tetapi tetapi nyatanya memang “benar” apa yang menjadi campur tangan itu. Dan ini juga tidak lepas dari “belas kasihan” Body Mailuhu, Caketum BPD HIPMI Maluku nomor 2 yang “dipaksa” mundur.
Sedangkan Ketum BPD HIPMI terpilih, Azis Tunny mengaku, konsensus yang terjadi dan membuat Body urung niat, sebagai cara HIPMI menyelesaikan masalah secara musyawarah mufakat.
“Ini tradisi di HIPMI yang bukan saja terjadi di Maluku, tapi daerah lain juga demikian. Bukan juga baru pertama kali. Untuk selesaikan masalah agar tidak ada perpecahan,” jelasnya.(**)