JURNALMALUKU-Terkait Pemukulan terhadap Lodwijk Adam warga Talake RT/RW : 003/02 Kecamatan Nusaniwe Ambon, Oleh Perwira Polda Maluku Thomas Keliombar.
Diketahui korban dipukul Kamis 13/1/2022 sekitar Pukul 18:00 Wit. Di tempat ojeg Talake dalam.
Lodewijk Adam (45) menjadi Korban Pemukulan Terhadap Thomas Keliombar yang menyebabkan korban mengalami luka bengkak di pipi dan luka lecet di kaki dan tangan korban akibat dipukul hingga tersungkur.
Ketika dikonfirmasi Korban mengaku dipukul empat kali di bagian wajah dan satu kali di belakang kepala hingga korban terjatuh.
Lodwijk Adam (korban) menjelaskan, pada saat itu korban yang sedang duduk di pangkalan ojeg bersama dengan rekannya dan sempat melihat mobil patroli polisi yang menuju ke arah talake dalam, Lodwijk mengeluarkan kalimat ”Mau pigi tangkap orang kapa” tanpa menyebut nama.
“Jadi waktu itu beta ada duduk dipangkalan ojeg muka deng tamang waktu katong duduk ada mobil patroli polisi lewat, beta bilang mau tangkap orang kapa? Itu saja,” terang Adam kepda wartawan di tempat tinggalnya, Jumat (14/1/2022).
Adam menambahkan, besoknya ketika dia sedang duduk ditempat ojeg Keliombar lewat dengan mobil lalu turun menanyakan terkait kata yang dikeluarkan olehnya, yang katanya rekan yang duduk kemarin melaporkan tujuan kata tersebut tujuan untuk Keliombar.
“Jadi beta duduk di tampa ojek Keliombar lewat deng mobil, pas lewat Keliombar turun tanya beta katanya kemarin teman yang beta duduk sama-sama lapor kalo beta bilang patroli masuk tangkap Keliombar karena narkoba, lalu dengan emosi Keliombar pukul beta sampe beta terjatuh,” jelasnya.
Saudara Korban Lusie (49) membenarkan, Korban dianiayai oleh TK bahkan diancam dan dicaci maki.
Pihak Korban Mengaku telah melaporkan Keliombar di Polda Maluku dan telah mengikuti Visum.
Sementara itu Thomas Keliombar ketika dimintai Keterangan, mengakui bahwa dirinya melakukan pemukulan terhadap korban karena memang korban telah melakukan pencemaran nama baik.
“Memang betul saya pukul karena memang dia (korban) telah melakukan pecemaran nama baik saya, dia bilang Polisi datang tangkap saya karena pakai Narkoba, apa betul saya pakai narkoba itu kurang ajar,” terang Keliombar.
Keliombar mengatakan, masa ada hari itu, ada ulang tahun saya jadi anggota polisi, BNN semua lagi menghadiri acara jadi mobil polisi, mobil BNN semua juga masuk ke sana tiba-tiba besok gempar dengan apa yang dikatakan bahwa saya ditangkap karena pakai narkoba.
“Jadi memang gempar bahwa saya ditangkap ketika diberitahu juga saya kaget, jadi memang saya sangat emosi dengar seperti itu,” tegas Keliaombar.
Keliombar juga menjelaskan, Korban mungkin menyimpan dendam karena dulunya korban adalah anak buah korban di Benpit_Hotel dan Restoran.
“Mungkin dia lagi dendam karena dulu dia itu kerja dengan saya di Benpit_Hotel dan Restoran tapi saya pecat dia jadi mungkin faktor itu jadi dia cari-cari masalah sama saya,” tuturnya.
Keliombar juga menuturkan, terkait kata-kata yang dilepaskan kepada saudar perempuan korban karena merasa diganggu. Sementara pihak berwajib Provost Polda Maluku sedang meminta keterangan darinya.
“Jadi memang saya marah karena ada petugas Provost dari Polda sedang berbicara kakak korban ini datang menggu kalo Provost datang untuk tangani berarti mereka sudah tau masalah jangan diganggu,” kata Keliombar.
Keliombar juga menambahkan, terkait dengan masalah yang dipublikasikan di media dirinya menyarankan agar kalau boleh suatu masalah seperti begini tidak diambil dari satu pihak saja tapi harus mendengar penjelasan dari kedua pihak.(*)