JURNALMALUKU-Peristiwa yang terjadi bagi warga Maluku beberapa hari yang lalu, baik di Sorong Papua Barat maupun Kariuw pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, maka ada langkah-langkah yang diambil oleh pihak keamanan untuk mengantisipasi segala jenis issu yang akan dapat menimbulkan persoalan baru di daerah lain di Maluku.
Kepada media ini Sekretaris AMGPM Daerah Pulau-Pulau Aru Adrian D. Jauply menyampaikan bahwa setelah peristiwa yang terjadi antara warga desa Kariuw dan Pelauw-Ori merupakan persoalan batas tanah yang hingga saat ini belum ada penyelesaiannya, sehingga jangan dianggap sebagai peristiwa yang terjadi beberapa tahun lalu yang di alami oleh masyarakat Maluku sebelumnya.
Maka dengan itu 26 Januari 2020 kemarin, Ada pertemuan OKP yakni pimpinan BKPRMI Alan Djilfufin, OMK Max Batyel, AMGPM diwakili oleh Sekretaris Daerah Adrian Jauply bersama dengan Kasat Intelkam dan Kasat Binmas Polres Kepulauan Aru serta Kapolsek Pulau-Pulau Aru untuk membicarakan terkait dengan peranan pemuda tentang bagaimana menjaga kondisi keamanan, serta membuat konten-konten yang mengajak warga masyarakat di Kepulauan Aru untuk selalu menjaga kedamaian di Aru tercinta ini .
Pada kamis 27 Januari 2022 bertempat di ruang Rapat Satreskrim Polres Kepulauan Aru dilakukan pertemuan bersama FORKOPIMDA yang di Hadiri oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey,SE, Danlanal LETKOL LAUT (P) QOIRUR ROZIQIN.M.Tr. (Hanla) M.M) FKUB Ketua MUI Kabupaten Kepulauan Aru Hj. A. Haris Elwahan, Wakil Uskup RP. Tino Uluhuyanan, MSC, Ketua Klasis PP. Aru Pdt. Ketua klasis Hengky Mussa, S.Th, serta OKP yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru. OKP yang hadir yakni GAMKI Kepulauan Aru di hadiri oleh Yandri Hukom, GMKICabang Dobo olehDominggus Labok, GMNI Cabang Dobo oleh Faifet, tokoh adat Ahmad Nafulery pertemuan ini di prakasai oleh Plt. Badan Kesbang Pol Kabupaten Kepulauan Aru Hempry S. Benamen, SE.
Dalam pertemuan tersebut banyak membicarakan terkait seruan-seruan damai, sehingga masyarakat Kepulauan Aru tidak terpropokasi dengan issu yang dapat membuat pecah belah masyarakat di negeri Jargaria ini.
Jauply juga mengatakan bahwa nanti hari Sabtu tanggal 29 Januari akan dilaksanakan kegiatan aksi damai dan aksi sosial serta penggalangan dana untuk membantu basudara kita di Desa Kariuw.
Aksi sosial tersebut sangat di respon baik oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Sugeng Kundawarto, SH dan serta FKUB, tokoh adat Ursia-Urlima.
Jauply pun mengatakan bahwa Kepulauan Aru telah menjadi laboratorium kehidupan umat beragama, sehingga ia sangat meminta agar masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru dari ujung Batu Goyang sampai ujung Warialau untuk selalu hidup sebagai orang basudara, jangan ada istilah dia Islam beta Kristen, dia pendatang beta pribumi, tetapi mari katong bilang beta Jargaria, beta Maluku dan beta Indonesia, karena yang hidup di tanah Jargaria ini semuanya bersaudara.
Iapun sangat mengharapkan agar kita tidak boleh mempercayai issu atau berita hoax, ia juga meminta kepada masyarakat jika kedapatan atau menemukan akun-akun yang dianggap memiliki konten yang provokatif dan menyebarkan berita hoax agar segera mungkin melaporkan ke pihak kepolisian di Kepulauan Aru yang kita cintai ini.(J.D)