JURNALMALUKU – Niat hati inggin melerai perkelahian warga, seorang Anggota
TNI-AD Batalion 734 Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) malah digebuk dan dikeroyok warga yang terlibat perkelahian tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media di lokasi kejadian, Insiden ini terjadi tepatnya di Pasar Baru Omele, Desa Sifnana, KKT, Senin 28 Februari, dini hari.
Ceritanya, bermula pada Minggu 27 Februari malam di bangunan Pasar Omele, ada beberapa kelompok orang yang duduk santai. Dimana dari kelompok-kelompok itu, selain beberapa anggota TNI 734, ada juga kelompok pemuda yang berjarak sekitar 20 meter. Kronologis awalnya, terjadi adu mulut antara pria dan wanita dari kelompok warga ini, hingga berujung pada pemukulan terhadap wanita tersebut. Melihat kondisi itu, oknum anggota TNI RR (34), sempat menegur si pria.
Namun lantaran si pria dan rekan-rekannya itu telah dalam pengaruh minuman miras, alhasil teguran dan niat baik anggota TNI AD ini tidak ditanggapi baik oleh si pria maupun kelompoknya.
“Dari situlah terjadi cek-cok mulut antara anggota TNI dan si pria serta teman-teman si pria. Kendati nyaris adu jotos, namun berakhir damai. Kemudian kedua kelompok ini kembali ke tempat tongkrongan mereka masing-masing,” ujar salah satu warga yang berada di lokasi kejadian dan meminta namanya untuk tidak dipublish kepada media, Senin (07/03/2022).
Masih melanjutkan, sekitar 30 menit berlalu, anggota TNI RR ini beranjak inggin membuang hajat yang tak.jauh dari lokasi kejadian. Disitulah kejadian naas menimpah RR. Dimana RR dihantam dengan benda tumpul jenis kayu rep dari belakang. Dan akibatkan bagian kepala RR robek. Melihat kejadian itu, baik teman-teman dari RR turut membantu melerai. Alhasil, kedua kelompok ini akhirnya terlibat baku hantam.
Pasca insiden itu, kelompok warga kabur. Tersisa kelompok anggota TNI saja, dan mereka menahan salah satu dari kelompok tersebut. Sementara RR dilarikan oleh petugas securiti Pasar Omele yang malam itu bertugas ke Puskesmas Saumlaki. Namun lantaran melihat kondisi RR yang parah, dimana bocor pada kepala cukup dalam, akhirnya dirujuk ke RSUD PP Maggreti.
Sementara itu hingga berita ini dipublish, baik kedua belah pihak yakni Batalion 734 Saumlaki dan warga yang terlibat konflik belum berhasil dihubungi media ini. Akan tetapi menurut warga setempat, mengungkapkan kalau langkah penyelesaian secara adat Duan Lolat telah ditempuh kedua belah pihak yakni pihak Batalion 734 dan keluarga pemuda yang berseteru. (JM.AM)