JURNALMALUKU – Batutua Kharisma Permai (BKP) dan Batutua Tembaga Raya (BTR), perusahaan pertambangan tembaga di Pulau Wetar di Kabupaten Maluku Barat Daya, telah menyampaikan bantuan kepada dua rumah ibadah yang masih rusak akibat gempa berkekuatan 6,8 SR di Ambon dan sekitarnya pada September lalu. Penyampaian bantuan berupa dana itu terjadi pada Sabtu 9 November.
Dana bantuan diberikan kepada Masjid Al Khairah dan Gereja Damai di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Penyerahan dilakukan oleh perwakilan perusahaan Dino Musida bersama Jonathan Madiuw dari Komunitas Wetar Peduli (Kontarli).
Dino menyatakan bahwa seluruh dana itu berasal dari sumbangan karyawan dan manajemen BKP-BTR dan kontraktor beserta masyarakar lingkar tambang. “Kegiatan penggalangan selama Oktober kemarin dilalukan bersama-sama Kontarli,” kata Dino.
Dino yang juga Humas BKP-BTR itu menyatakan bahwa pemberian bantuan itu lebih dari kepedulia. “Kami di Wetar adalah bagian dari keluarga besar Maluku maka bantuan ini adalah kewajiban” katanya lagi.
Dikatannya lagi bahwa dengan bantuan itu maka jemaah masjid Alkhairah dan jemaat gereja Damai dapat kembali beribadah di sana. “Harapannya lain juga agar mereka bisa kembali dari pengungsian ke rumah masing-masing”, katanya.
Pdt. John Ilwaru mewakli Ketua Mjelis Jemaat Damai, GPM Waai saat menerima bantun dana untuk perbaikan gereja menyampaikan terima kasih kepada karyawan, pihak perusahaan BKPk-BTR yang sudah peduli membantu meringankan beban akibat gempa yang dialami Jemaat Damai di Desa Waai.
“Kiranya Tuhan Yang Maha Esa mau melimpahkan berkat bagi bapak ibu semua yang sudah peduli membantu kami. Sekali lagi, kami menyampaikan banyak terima kasih,’ kata Ilwaru.
Kondisi gereja Damai yang belum genap setahun diresmikan memang rusak cukup parah. Ada tiang utama yang retak selain sebagian beton di teras yang ambruk. Keretakan juga terlihat di bagian-bagian dinding gereja.
Saat ini gereja itu belum bisa dipakai beribadah karena selain rusak, tujuh ribuan waga Waai hingga kini masih berada di lokasi pengungsian di areal pegunungan. Mereka beribadah di tenda darurat yang dibuat agak besar untuk menampung jemaat.
Sebagaimana gereja Damai, Mesjid Al-Khairah di Hurnala, Desa Tulehu yang bertetangga dengan Waai, juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Kemarin dari dinas pekerjaan umum provinsi sudah datang menganalisa fisik mesjid dan kami dilarang untuk menggunakannya. Karna itu, kami lalu membuat lantai semen di teras mesjid untuk dipakai sembahyang, syukur ada bantuan ini,” kata Imam Mesjid Al-Khairah Haji Abdullah Tuhupelasory saat menerima bantuan.
Imam mesjid juga didampingi Kepala Dusun Hurnala dan pengurus mesjid serta panita renovasi mesjid saat menerima bantuan dana.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak perusahan dan bapak ibu sekalian yang sudah peduli terhadap musibah yang kami alami ini. Srmoga Allah SWT mau membalas budi baik dan amal ibadah bapak ibu sekalian,” kata Kepala Dusun Hurnala, Ali Lestaluhu.
Selain menyerahkan bantuan kepada dua rumah Ibadah. Sabtu kemarin itu. Dino Musida menyempatkan diri mendatangi rumah salah satu wartawati di Kota Ambon yang ikut rusak akibat gempa untuk menyerahkan bantuan.
“Semoga dapat membantu keluarga bisa berkumpul lagi di tempat yang nyaman,” harap Dino. (JM01)