JURNALMALUKU-Kelangkaan Pertalite beberapa minggu yang lalu, sempat membuat kepanikan dan kecemasan masyarakat (konsumen), yang dipikirkan jangan-jangan akan terjadi kenaikan harga Pertamax dan juga Pertalite.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Saoda Tethol menjelaskan, kondisi saat ini harga Pertamax masih standar dan dalam waktu dekat akan turun, sementara Pertalite tetap Subsidi.
“Menurut Tethol, untuk Pertalite mengalami penurunan Rp.200 dan mendapat subsidi dari Pemerintah. Sementara Pertamax memang diatur dan wajar, karena yang menggunakannya adalah konsumen yang ekonomi menengah keatas atau bisa dibilang orang kaya,”ujar Tethol kepada wartawan di Ambon, Senin (18/04/2022).
Walaupun demikian kata Tethol, Pertamax sudah turun harga namun yang sekarang masih pakai harga standar dan dipastikan dalam beberapa hari kedepan akan turun.
Terjadi kelangkaan itu membuat masyarakat sempat panik sehingga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh para pembeli yaitu dengan cara membeli dalam jumlah yang banyak.
“Jadi para pembeli atau konsumen sengaja menumpuk dan pada akhirnya dibatasi pembeli untuk melihat jumlah konsumen setiap harinya dengan berapa kebutuhan. Sedangkan Distributor tetap mensuplay BBM secara normal,”terangnya.
Saoda menambahkan, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ini bukan disengajakan melainkan masalah dunia sehingga dampaknya dapat dirasakan secara global.
Akibat dari konflik antara Negara Rusia dan Ukrania yang mengakibatkan BBM di dunia menjadi langkah.”Berapapun disubsidi oleh Negara namun itu tidak mampu menyediakan BBM untuk Negara kita, karena dunia lagi krisis,”tutupnya.(JM.E).