JURNALMALUKU– Meski Belum ada Penetapan Caretaker oleh Pemerintah Pusat mengenai bakal calon Penjabat Sementara Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar terus jadi Perbincangan Hangat pada Whatsapp – whatsapp group Kabupaten Bertajuk Bumi Duan – Lolat itu.
Apalagi munculnya beberapa informasi yang keluar dari para kulit Tinta mengenai penolakan pengusulan kandidat – kandidat caretaker oleh Presiden Jokowi baru – baru ini membuat gejolak perdebatan semakin berhembus kencang.
Gejolak yang lahir dari diskusi – diskusi kecil hingga Problematika Pro dan kontra terus bergulir. Hal tersebut kemudian di tanggapi Wakil ketua I DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar Jidon Kelmanutu yang menurutnya tidak ada asas manfaat dari diskusi yang terjadi baik di rumah kopi maupun Via Whatsapp – Whatsapp Group sebab bukan rananya masyarakat namun itu rananya Pemerintah Pusat.
“Jangan lagi ada perdebatan yang tak menguntungkan terkait siapa Cerataker, dari mana dia berasal bahkan hingga ditentukannya siapa yang harus memimpin merupakan tugas Negara dalam hal ini Pemerintah Pusat”. Tandas Salah satu Senior Partai Berlogo Banteng Mocong putih tersebut dalam Keterangan Persnya Pada Jumat (13/5) bertempat di RM Barista Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Lebih lanjut kata DPRD asal partai PDIP itu, masyarakat jangan berbicara mengenai Caretaker lagi, sebaiknya memikirkan Pekerjaan masing-masing yang lebih berguna dan tetap menunggu hingga benar-benar adanya Keputusan Pemerintah.
” Yang pekerjaannya PNS silahkan fokus ke tugas, bagi yang petani dan lain – lain, sebaiknya memikirkan saja Pekerjaan. Lebih baik yang pergi kebun silahkan ke kebun, yang ke ibadah silahkan ke ibada dari pada cuman menghabiskan waktu untuk membicarakan hal yang bukan merupakan kewenangan kita”. Terang Pria yang Kerap Di panggil dengan sebutan JK ini.
Masih berlanjut kata Kelmanutu, kewenangan menentukan siapa caretaker merupakan kewenangan Pemerintah pusat, maka bagi masyarakat yang tergolong pro dan kontra agar dalam perdebatan selalu mengedepankan asas kekeluargaan yang sudah sekian lama berlangsung secara turun temurun di Negeri yang lebih dikenal Duan dan lolat tersebut.
” Siapapun boleh berdebat, sebab tidak ada larangan, namun selalu melihat sisi adat Tanimbar yang disebut Duan – lolat. Siapa saja yang menjadi caretaker di 23 Mei nanti adalah pimpinan Tanimbar, bukan Desa atau kelompok tertentu”. Tegas Kelmanutu sembari mengatakan, mau berdebat sampai kapan pun tetapi mesti cacat bahwa hingga saat ini masih ada Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Yaitu Petrus Fatlolon. (JM.AM)