JURNALMALUKU-Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Maluku menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-IV dengan tema “Kolaborasi Membangun Maluku” bertempat di Asrama Haji Provinsi Maluku, Waiheru, Sabtu (27/08/2022).
Turut hadir Penjabat Sekda Maluku, Sadali Le, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Asis Sangkala (Alumni) Anggota DPRD Provinsi Maluku, Turaya Samal (Alumni) Kabid Humas Polda Maluku, M. Roem Ohoirat, Perwakilan Kakanwil Kemenag Maluku, OKP se-Maluku serta anggota dan pengurus KAMMI se-Maluku.
Dalam sambutan Ketua KAMMI Maluku La Arufin Manuru menjelaskan, musyawarah merupakan eksistensi dari sebuah organisasi yang mana membuktikan proses pengkaderan itu berjalan.
“Artinya Musyawarah kali ini memperlihatkan kepada kita bahwa KAMMI masih eksis 24 tahun di Maluku,”ungkap Manuru.
Dirinya mengatakan, KAMMI Maluku sampai sekarang terus melakukan proses pengkaderan, program kepemimpinan dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan, pihaknya meyakini memperbaiki suatu daerah harus dimulai dari perbaikan manusia itu sendiri.
“Dalam momentum Muswil ini juga akan ada laporan pertanggungjawaban evaluasi organisasi KAMMI sehingga kedepan apa-apa yang belum kita capai kita akan maksimalkan. Ini adalah proses regenerasi, insyaallah ke depan menjadi lebih baik,”ujarnya.
Manuru menjelaskan, KAMMI dalam menyambut 2045 yang mana merupakan momentum 100 tahun kemerdekaan Indonesia akan menjadi sejarah. Sebab setiap momentum 100 tahun ada tokoh pembaharuannya dan ini akan terjadi bonus demografi besar-besaran.
“Artinya apa, usia muda usia lebih produktif lebih mendominasi daripada usia-usia tua jadi yang hadir di hadapan kita-kita yang berproses di organisasi pada hari ini, di 2045 nanti kita pastikan salah satu diantara kita akan pimpin daerah kita masing-masing,”tuturnya.
Tahun 2016 lalu, lanjutnya, KAMMI dalam menyambut momentum itu sudah membuat platform jayakan Indonesia 2045 dan selalu dikampanyekan kepada kader-kader.
“Tentunya Kita sadar bahwa untuk mewujudkan cita-cita besar itu kita tidak bisa sendiri kita butuh kolaborasi. Kolaborasi ini juga proses pendewasaan sebuah organisasi,”ucapnya.
Selain itu, Manuru juga menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Provinsi apabila selama ini belum memberikan kontribusi yang efektif kepada Pemda.
“Insyaallah kontribusi kita akan menyiapkan pemimpin-pemimpin Indonesia karena Visi besar KAMMI adalah menjadikan KAMMI sebagai wadah perjuangan permanen untuk melahirkan pemimpin Indonesia dalam upaya mewujudkan negara Indonesia yang Islami. Itu yang menjadi visi besar kami secara nasional mungkin tidak banyak yang ana sampaikan, lebih dalam kurangnya mohon dimaafkan,”harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Asis Sangkala yang juga adalah Alumni KAMMI Maluku dalam sambutannya mengaku setuju dengan pemilihan tema yakni “Kolaborasi Bangun Maluku”.
“Ini tema yang saya pikir tepat. Di tengah upaya pemda untuk berjuang bagi kepentingan rakyat Maluku yang sampai hari ini masih banyak perjuangan kita yang belum memberikan hasil yang menggembirakan misalnya seperti perjuangan agar Maluku ditetapkan sebagai Lumbung Ikan Nasional melalui sebuah keputusan Presiden. Ini tolong juga disuarakan oleh OKP secara berjenjang sampai ke nasional sehingga juga ada daya tekan dari organisasi kepemudaan kepada pemerintah,”kata Asis.
Begitu juga dengan pembentukan UU Daerah Kepulauan yang sudah hampir 15 tahun atau lebih diperjuangkan, dan sudah masuk proyeknes di DPR RI tapi sampai dengan hari ini juga belum ada tanda-tanda keseriusan DPR untuk membahas dengan Pemda.
“Kita punya blok masela juga belum ada tanda-tanda akan bergerak karena memang kondisi nasional pasca covid dan lain sebagainya yang menyebabkan banyak PR yang membebani negara sehingga membuat kita belum ada kemajuan. Namun, kita tetap sebagai orang Maluku harus terus optimis harus terus berjuang dan insyaallah dengan kolaborasi membangun Maluku kita bisa,”pungkasnya.(JM.ES)