JURNALMALUKU-Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Dobo, untuk menyikapi Hari Buruh dengan bijak berarti memahami pentingnya dialog antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil. Tuntutan seluruh pekerja harus dilihat sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistem ketenagakerjaan, bukan semata-mata aksi protes.
Kita diperingati setiap tanggal 1 Mei adalah momentum untuk kita menghargai perjuangan dan kontribusi para pekerja di seluruh dunia terlebih khususnya di Bumi Jargaria. Ini bukan sekadar perayaan, melainkan ajakan untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan dan hak-hak setiap pekerja.
Kita juga bisa berkontribusi dengan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak dasar pekerja di lingkungan sekitar, termasuk meneganai kelayakan upah , jam kerja yang wajar, dan jaminan keselamatan kerja. Sikap saling menghormati antara pekerja dan pemberi kerja adalah kunci menciptakan untuk harmoni.
Selain itu, Hari Buruh juga bisa dijadikan sebagai refleksi untuk meningkatkan kualitas diri sebagai tenaga kerja, melalui pelatihan keterampilan atau memperbaiki etos kerja. Dengan begitu, perjuangan buruh bukan hanya soal tuntutan, tapi juga soal kesiapan untuk berkembang.
Memaknai peringatan Hari Buruh dengan positif berarti mendukung semangat perbaikan dunia kerja secara keseluruhan. Bukan hanya memperjuangkan hak, tapi juga membangun budaya kerja yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Mewakili seluruh Civitas GMKI Cabang Dobo, Saya Ketua Cabang (Marko Karelau) Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Buruh Nasional terlebih khususnya dilingkungan Kabupaten Kepulauan Aru. (JM-AL).
GMKI Dobo mengajak kita untuk Merefleksikan May Day Sebagai Sebuah Perubahan.

Tinggalkan komentar