JURNALMALUKU–Pemerintah Kota Ambon kembali menunjukkan komitmennya dalam memulihkan kondisi Teluk Ambon melalui pengoperasian kapal pengangkut sampah bantuan dari Swiss serta pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berteknologi MRF–RDF.
Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menjelaskan bahwa dua program strategis ini akan mempercepat penanganan sampah sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Ambon. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Lomba Gerakan Keluarga Sehat Tanggap & Tangguh Bencana Stunting tingkat Provinsi Maluku di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Jumat (21/11/2025).
Wattimena mengungkapkan bahwa dukungan internasional menjadi elemen penting dalam upaya pemulihan Teluk Ambon. Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta, NGO lingkungan asal Swiss, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Salah satu bentuk dukungan paling signifikan adalah hadirnya kapal pembersih permukaan air berteknologi tinggi.
Kapal tersebut, bernama “EMOLA 10”, dilengkapi kemampuan menyedot sampah hingga kedalaman 40 sentimeter. Selama tiga tahun ke depan, kapal ini akan beroperasi khusus untuk membersihkan Teluk Ambon, dengan seluruh biaya operasional ditanggung lembaga lingkungan dari Swiss. Setelah masa operasinya berakhir, kapal ini akan dihibahkan melalui KKP kepada Pemerintah Provinsi Maluku atau Pemkot Ambon.
Wattimena menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat.
“Kalau kita ingin Ambon bersih dan maju, mari sama-sama menjaga lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Selain kapal pembersih, Pemkot Ambon juga tengah mempersiapkan pembangunan TPST dengan teknologi Material Recovery Facility (MRF) dan Refuse Derived Fuel (RDF). Melalui sistem ini, sampah dipilah menjadi kompos, pakan maggot dari sisa makanan, serta briket energi berbahan residu anorganik seperti plastik, aluminium, besi, hingga popok.
Briket RDF tersebut nantinya akan dijual dan direncanakan bekerja sama dengan PLN sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin diesel.
Dengan dukungan teknologi modern dan kerja sama internasional, Pemkot Ambon berharap pengelolaan sampah dapat lebih efektif sehingga Teluk Ambon benar-benar terbebas dari pencemaran dan kembali menjadi kebanggaan warga kota. (JM–AL).

