JURNALMALUKU-Bawaslu Kota Ambon menindaklanjuti laporan “orang mati ikut coblos” yang terjadi di TPS Empat (4) Gang Singa, Kelurahan Karang Panjang (Karpan), Kecamatan Sirimau, pelapor Rita Papilaya dan saksi berinisial MJL dimintai perjelas keterangan.
Laporan itu dilayangkan ke Bawaslu tanggal 29 Februari 2024 lalu, menyeret salah satu nama Caleg Femry Tuwankotta dari Partai Demokrat yang diduga melakukan praktek jahat di TPS 4 Gang Singa, pada pesta demokrasi 14 Februari.
Dari pantauan media ini, ada dua orang yang di panggil diantaranya Pelapor, Rita Papilaya dan Saksi miss alias MJL, kedua orang ini dipanggil dengan waktu yang berbeda Papilaya dimintai keterangan hampir satu jam setengah, begitupun MJL.
“Dari maksud panggilan ini, masih tetap pertanyaan yang sama mengenai kejadian awal bagaimana sampai saya bisa tau ada orang meninggal pada saat rekapitulasi suara di tingkat kecamatan di sporthol, untuk tiga nama yang kemarin di saya sebutkan,”terang Papilaya usai dimintai keterangan di Kantor Bawaslu Kota Ambon, Rabu (13/3/2024).
Dirinya mengatakan, disitu juga dijelaskan nanti, ketika mereka membutuhkan keterangan lanjut, maka saya akan bersedia memberikan keterangan.
“Nah lebih rinciannya lagi untuk dua nama yang sudah meninggal itu, akan dijelaskan oleh saksi berikutnya (MJL-Red) karena yang saya ketahui tiga nama diantaranya mama Desi, Rivaldo Siahaya dan Venska Ruhulesin,”ujar Papilaya.
Sementara itu, MJL mengaku, pihak Bawaslu hanya memastikan jawaban yang sebelumnya diberikan oleh pelapor (Rita Papilaya).
“Bahkan diminta keterangan, kenapa saya jadi saksi atas perkara ini, kemudian saya punya bukti-bukti apa? dan itu sekedar mengklarifikasi. Lalu terakhir itu saya menambahkan point soal tim sukses yang menghubungi saya beberapa kali dihari H.
Karena mereka pikir saya yang melaporkan jadi maksud mereka itu, untuk hentikan nanti dibicarakan secara kekeluargaan,”tutur MJL.
Jadi dari Bawaslu, kata MJL, tadi memastikan lagi terkait keterlibatan bung Femry Tuwankotta, “sehingga saya menjelaskan saja yang saya lihat dan ketemu di lapangan, tidak kurang, bahkan tidak ditambahkan, karena mereka butuhkan kejujuran saja,”tutupnya.(JM.ES).