JURNALMALUKU-GMKI Cabang Ambon, Komisariat Fisip-Unpatti menggelar Dies Natalis Ke-63 dengan tema “Membangun Masa Depan Dengan Iman” (Amsal 23:18) berlangsung di Gereja Sejahtera, Poka, Jumat (14/2/2025).
Ketua Panitia, Benico Ritiauw menjelaskan, pelaksanaan dies hari ini berlangsung aman, baik dan hikmah. Bahkan dihadiri oleh teman-teman OKP Cipayung, khususnya teman-teman HMI Komisariat Fisip-Unpatti.
“Semoga momentum dies natalis ini jadi moment yang penting for kembalikan spirit ade, kaka di lingkungan GMKI terkhususnya Komisariat Fisip-Unpatti,”harap Benico.

Dirinya juga berharap, sesuai tema hari ini, GMKI Komisariat Fisip-Unpatti semakin terkonsolidasi semakin solit untuk membangun cita-cita gerakan ke depan terkhususnya di tiga medan gumul yakni masyarakat, gereja, dan perguruan tinggi.
Sementara itu, Pejabat Sementara Ketua Komisariat (PJS) Fisip-Unpatti, Arnold Titahena dalam sambutannya mengatakan, Tema Dies Natalis ke 63 tahun ini yakni “Membangun masa depan dengan iman”. Tema ini memberikan kita dorongan untuk mengevaluasi perjalanan pergerakan ber-GMKI selama ini, tentang bagaimana kita menuju masa depan itu dengan iman kita.
“Saya mengajak kita semua melihat apa saja yang sudah kita lakukan bersama GMKI dalam mencapai masa depan itu. Masa depan seperti apa yang kita maksudkan ? tentu saja kita semua menginginkan masa depan GMKI menjadi gerakan yang aktif dalam 3 medan gumul yakni gereja, perguruan tinggi dan masyarakat yang semuanya itu harus ditopangan dengan membentuk kader-kader kita
menjadi kader yang memiliki tinggi iman, tinggi ilmu, serta tinggi pengabdian,”tutur Pjs dengan lantang.

Titahena juga menjelaskan, untuk mencapai semua itu GMKI memerlukan kerja keras dan kerjasama dari kita semua selaku para kader. Ini semua dapat terwujud satu persatu apabila pengurus komisariat dan anggota dapat bergandeng tangan mewujudkan satu per satu program-program yang tepat sasaran pada pengembangan iman dan kapasitas intelektual seluruh anggota.
“Disisi lain komisariat Fisip-Unpatti dikembangkan dan dibesarkan dengan budaya-budaya yang menunjang pembentukan karakter para kader. Budaya hidup “Ade Kaka” adalah budaya yang selalu ditanamkan pada setiap generasi komisariat karena melalui budaya ini kehidupan persaudaraan yang kita bangun di komisariat akan abadi sepanjang hidup kita. Budaya kajian juga merupakan salah satu budaya paling penting yang harus kita rawat bersama karena itulah yang membentuk intelektual kader kita menjadi kader-kader yang kritis dan siap dipakai di wadah mana saja,”papar Titahena.
Dirinya juga menambahkan, Komisariat Fisip-Unpatti ke-63 tahun memberikan catatan besar bagi seluruh kader untuk dapat mengevaluasi dan terus mengembangkan potensi.
“Untuk itu saya mengajak kita semua sama-sama saling evaluasi tentang bagaimana Komisariat ini harus tetap ada dan berkembang di setiap era generasi, ditengah dinamika internal maupun eksternal yang akan terus berubah-ubah namun dengan segala usaha maka setiap kader akan tetap survive di setiap zamannya,”kata Titahena.
Dirinya menandaskan, semoga Komisariat Fisip-Unpatti tetap aktif, progres, mampu membangun relasi baik dengan internal hingga eksternal dan terus membentuk kader-kader kritis serta memiliki loyalitas terhadap masa depan pergerakan GMKI secara keseluruhan sebagai gerakan yang menopang gereja, kampus dan masyarakat.(JM.ES).