JURNALMALUKU-Terkait hasil ujian bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) besok akan diumumkan secara resmi di setiap sekolah.
Pejabat Walikota Ambon Bodewin Watimenna menjelaskan, setelah ujian akhir sekolah yang dilakukan baik dari sekolah dasar maupun Sekolah menengah pertama di kota Ambon. untuk sekolah dasar itu ada 193 sekolah.
“Jumlah peserta ujian sekolah 5630 orang, anak sekolah. Peserta ujian yang lulus berjumlah 5625 peserta sedangkan yang tidak lulus ada lima orang peserta ujian, berarti presentasi kelulusan untuk tingkat sekolah dasar itu 99,4 persen,” ungkap Watimenna kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (14/6/2022).
Watimenna mengatakan yang tidak lulus ini, ada yang setelah terdaftar sebagai peserta ujian dalam sistem, ada yang mengikuti orang tua, kemudian juga ada yang meninggal.
“Jadi bervariasi soal kenapa dia tidak lulus, tetapi yang pasti bahwa 99,4 persen dari peserta ujian akhir sekolah di sekolah dasar itu dinyatakan Lulus. Dan besok secara resmi akan di sampaikan di tiap-tiap sekolah,”terangnya.
Dirinya menambahkan, kemudian untuk tingkat sekolah menengah pertama ada 50 sekolah yang menyelenggarakan ujian akhir sekolah. Dengan total peserta 5645, yang lulus 5630, yang tidak lulus 15 orang. Prestasinya 99,7 persen. Ini juga sama. Yang tidak lulus juga di sebabkan karna ada yang tidak mengikuti ujian, kemudian ada yang meninggal dunia, dan ada yang pindah ke daerah lain mengikuti orang tua.
“Nah terkait dengan prestasi kelulusan baik tingkat SD maupun SMP di kota ambon tahun 2022 ini, tentu saja pemerintah kota melalui dinas pendidikan akan berupaya untuk meningkatkan kualitas, baik murid maupun guru dalam rangka ya minimal kita bisa mempertahankan atau meningkatkan presentasi kelulusan ujian akhir sekolah yang kita dapatkan di saat ini, di tahun ini. Minimal di tahun depan ada peningkatan,”ulasnya.
Watimenna bilang, dan memang harus kita perbaiki sebenarnya adalah soal pendaftaran yang akan mengikuti ujian akhir sekolah, jadi mestinya kalau ada yang pindah ya dia segera melapor. Melapor sebelum pindah, jangan pindah diam-diam. Namanya sudah dimasukkan dalam sistem untuk mengikuti ujian, padahal tidak mengikuti ujian di kota Ambon.
“Ini yang akan mempengaruhi presentase kelulusan kita. Ya kalu meninggal ya sudah karna memang meninggal, tapi yang pindah ini yang musti kita. Jadi begitu, misalnya kalu dia lapor, di keluarkan dari daftar yang masuk dalam peserta ujian. Kan kira-kira seperti itu,”tegasnya.
Watimenna mengatakan dari jumlah kita ini, yang misalkan pindah mengikuti orang tua kalu kita keluarkan presentase kita malah lebih tinggi lagi.
“Tapi presentase bukan masalah, yang kita tekankan adalah soal kualitas,”pintanya.
Watimenna menegaskan, kualitas siswa yang mudah-mudahan bisa di tingkatkan di tahun-tahun depan. Hari ini sudah bagus, tapi di tingkatkan lagi pak kadis, supaya kualitas atau mutu kita di kota Ambon ini bisa terus meningkat.
Sementar itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Eddi Taso menjelaskan, ada berapa siswa yag tudak lulus diantaranya SMP 3, SMP 7, SMP 10, SMP 16 tidak ikut ujian, yang Meninggal SMP 21, dan pindah tempat SMP 23.
Sedangkan untuk SD Alilal 2 tidak ikut ujian, dan SD 51 mengikuti orang tua.(JM.EO).