JURNALMALUKU-Himpunan Mahasiswa Pemuda Lelemuku Kabupaten Kepulauan Tanimbar-Ambon (Himapel KKT-Ambon) Menyoroti kesulitan akses tiket kapal penumpang di PT. Pelni Cabang Ambon.
Sesuai fakta yang terjadi, sejauh ini masi terjadi calon penumpang yang kesulitan mendapatkan tiket yang di jual pada loket PT. Pelni Cabang Ambon, namun hal ini diduga ada permainan gelap yang terjadi antara para calo dan pihak PT. Pelni.
Hal tersebut diungkapkan, ketua Himapel KKT-Ambon Simon Batmomolin, M.Si kepada wartawan di Ambon, Minggu (11/8/2024).
“Betul, sejauh ini menurut pengalaman saya maupun warga masyarakat Tanimbar yang hendak berangkat ke Tanimbar dengan KM. Pangrango itu sangat kesulitan untuk mendapatkan tiket. Padahal waktu pengecekan tiket untuk pembeliannya masi sangat jauh dari waktu keberangkatan kapal. Dengan kisaran tiga sampe empat hari. Namum Tiketnya telah habis, Alasan klasik kehabisan tiket ini menjadi ganjalan bagi kami,”tutur Ketua Himapel.
Kenapa, tanya Batmomolin, di saat Tiketnya habis, namun masi di jumpai beberapa calo yang masi menjual tiket liar dengan ber seat juga kepada calon penumpang.
“Seharusnya di pertanyakan dari mana calo-calo itu mendapatkan tiket-tiket liar tersebut untuk di jual? Tak hanya itu, namun sebagian hal yang kami jumpai juga bahwa dalam proses pembelian tiket, di katakan pihak PT. Pelni bahwa tiketnya habis terjual, namun setelah keberangkatan kapal, masi ada sejumlah tempat tidur yang kosong. dan jumlahnya cukup banyak,”tegas Batmomolin.
Dirinya menambahkan, terhadap hal-hal tersebut, kami menduga kuat bahwa ada terjadi bisnis gelap pada kubu PT. Pelni dan pihak KM. Pangrango yang tentu sangat merugikan dan meresahkan masyarakat terkait pelayanan publik.
“Sekiranya para Anggota DPRD Provinsi Maluku melalui komisi terkait serta Pemerintah Provinsi Maluku agar tidak tutup mata serta dapat bertindak cepat dan tegas dalam mengevaluasi tugas pelayanan dari Kepala PT. Pelni Cabang Ambon,”pintanya.
Dirinya menandaskan, karena akibat sejumlah ganjalan-ganjalan itu. Justru sangat berpengaruh terhadap pelayanan publik kepada masyarakat. Terkhususnya masyarakat Tanimbar yang hendak melakukan perjalanan pulang pergi Ambon-Saumlaki dengan jasa pelayanan transportasi KM. Pangrango.(JM.ES).