JURNALMALUKU-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) berupaya mengagas dan memperkenalkan ide dan gagasan pendidikan kepulauan yang mengglobal melalui Seminar Internasional ke-6 tahun 2021.
Seminar ini menghadirkan pembicara dari beberapa Universitas dari luar negeri, seminar yang berlangsung bertepatan dengan hari guru nasional, dibuka langsung oleh Rektor Unpatti Prof. M.J Saptenno, MH secara daring.
“Seminar ini upaya pihaknya menitikberatkan bagaimana bisa mengembangkan pendidikan dan pembelajaran yang fokus pada daerah kepulauan. Dengan sejumlah strategi agar betul-betul berkualitas dan memiliki standar sama dengan provinsi lain di Indonesia,” ungkap Dekan Unpatti, Prof Izaak Wenno M.Pd kepada wartawan di The Natsepa Hotel-Suli, Kamis (25/11/2021).
Dirinya melanjutkan, akan tetapi hal ini diakuinya, menjadi tanggungjawab bersama semua pihak. Namun FKIP sebagai leading yang punya tanggungjawab untuk bagaimana bisa menciptakan model pendidikan dan pembelajaran yang berbasis kepulauan.
“Ide dan gagasan kami, pendidikan kepulauan harus kita membumikan, sampaikan ke semua orang terutamanya pengambil kebijakan di 11 Kabupaten/Kota agar bagaimana kita bisa implementasi pendidikan dan pembelajaran yang memiliki model berbeda,” terangnya.
Wenno bilang, model berbeda yang harus dikembangkan adalah bagaimana FKIP mempersiapkan calon guru di 16 Program Studi dan 4 Jurusan, agar bisa menjadi pendidik dan pengajar di daerah kepulauan. Melatih guru agar merancang pembelajaran yang lebih berorientasi pada daerah kepulauan.
“Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual teaching and learning. Menghubungkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata, memberi contoh riil. Tak hanya sebatas menargetkan pembelajaran sesuai yang direncanakan,” tutur Wenno.
Tahun 2021, pendidikan kepulauan jadi salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa di 16 Prodi ikuti. Misalnya Fisika berbasis kepulauan, Matematika berbasis kepulauan, Sejarah berbasis kepulauan hingga Prodi manajemen Pendidikan. Kita coba bagaimana kembangkan manajemen pendidikan di daerah kepulauan.
Diwaktu yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Seminar Internasional, Dr Fricean Tutuarima, MPd menjelaskan, seminar internasional kali keenam ini jadi agenda tahunan FKIP, yang kali ini mengusung tema “Proyeksi Pendidikan Kepulauan yang Mengglobal”. Sejalan dengan digitalisasi pendidikan kepulauan yang digagas FKIP.
“Tema ini dikemas agar bisa melahirkan pemikiran-pemikiran ilmiah dari para akademisi untuk menjawab permasalahan pendidikan kepulauan, baik alternatif model, bagaimana pembelajaran berbasis laut pulau, bagaimana literasi yang terbatas di sekolah-sekolah laut pulau dan masalah lainnya,” ujarnya.
Tutuarima berharap, bisa melahirkan kontribusi khusus alternatif kebijakan yang oleh LPTK FKIP untuk meminimalisir masalah pendidikan kepulauan dimasa depan. Serta memupuk rasa tanggungjawab, memiliki dari calon guru agar kelak mereka harus siap bersaing dengan tuntutan pembelajaran abad 21.
“Seminar dilakukan secara hybrid. Peserta terdaftar lewat online ada lebih dari 300 orang. Dengan narasumber selain Dekan FKIP, ada dari Fakultas Keguruan Lampang Rajabhat University-Thailand, Rektor Daegu University of Foreign Studies-Korea Selatan dan Director of Higher Degree Research Faculty of Education, Southern Cross University-Australia,” pungkasnya. tutupnya.
Diketahui seminar ini dilaksanakan secara daring oleh kurang lebih yang terdaftar 300 orang dan ada juga seminar ini secara live di The Natsepa Hotel-Suli.(*)