JURNALMALUKU – Gubernur Maluku, Murad Ismail menegaskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maluku sangat kecil. Ini lebih kecil dari APBD Tangerang Selatan yang mencapai Rp. 3 triliun, namun dengan sumber daya alam yang melimpah daerah ini tidak menyerah.
Demikian Kata Gubernur saat diundang di Kantor Staf Presiden, untuk menandatangani kesepakatan bersama guna melindungi keberlangsungan penangkapan ikan oleh nelayan, dengan kelima Gubernur Provinsi lainya yakni Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara.
Dihadapan para tamu undangan, Murad mengisahkan, ketika dirinya menjabat Gubernur, APBD Maluku, naik sebagai Gubernur, sebanyak Rp 3, 8 trilyun. “Jadi memang APBD kita yang hanya dihitung luas daratan memang sangat kecil karena dibagi kabupaten dan kota,”ingatnya.
Ia menjelaskan, luas laut Maluku lebih besar dibanding daratan. Luas laut Maluku sebesar 92,4%. Sementara daratannya hanya mencapai 7,6%. “Ini sangat luar biasa. Luas laut kita lebih luas dari provinsi lain di Indonesia. Padahal, APBD kita hanya dihitung luas daratan. Ini sangat tidak adil,”tegasnya.
Bahkan lanjut mantan Komandan Korps Brimob Polri ini, kita (Maluku) ini kaya. Kenapa APBD kita kecil. Paling tidak disamakanlah. Kita ini Provinsi yang ikut memerdekakan Indonesia. Kalau bisa diperhatikan (persoalan ini) supaya proses pembangunan di Maluku bisa berjalan sesuai visi misi.
Terkait kesepakatan disektor perikanan, lanjut dia, pihaknya sangat terbuka bagi provinsi tetangga yang menangkap ikan diperairan Maluku.
” Kecuali dari luar negeri. Sejak Menteri KKP ibu Susi moratorium laut Maluku, Maluku tidak pernah menyerah. Memang kekayaan alam kita di laut sangat luar biasa,”bebernya.
Dia juga mengingatkan Maluku, kaya sumber daya alam di sektor pertambangan.”Kita juga banyak minyak dan gas. Kita punya 3 gunung semuanya emas. Ada tiga pulau. Semuanya belum dikelola dengan baik.”Tandasnya.(*)
PEWARTA :PATRICK PAPILAYA