JURNALMALUKU-Pemerintah Kota (Pemkot) lewat Pejabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena memberikan apresiasi terhadap pembanguan Sitanala Learning Center yang di awali dengan Peletakan Batu Pertama oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadaliadan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Wattimena dalam sambutannya, menyampaikan selamat datang kepada bapak Menteri BKPM RI, Bahlil Lahadalia serta yang mewakili bapak Menteri PUPR RI dan bapak Deputi satu Staf Kepresidenan di Kota Ambon manise.
“Pembangunan Sitanala Learning Center, merupakan impian dari seluruh masyarakat terkhususnya warga gereja protestan Maluku untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,”terang Wattimena.
Untuk itu, kata Wattimena, Sitanala Learning Center akan menjadi pusat layanan pendidikan pada jenjang dasar dan menengah yang tentunya akan mendorong peningkatan kwalitas pendidikan bagi anak-anak yang ada di kota ambon.
“Karena pendidikan itu sangat penting dan akan menjadi pondasi masa depan yang lebih baik di masa mendatang bagi setiap anak di negeri ini, dan akan mampu mengubah kegelapan menjadi cahaya teristimewa dalam upaya kita mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045,”jelas Pj. Walikota.
Lanjutnya, oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kota Ambon saya memberikan apresiasi terhadap pembanguan Sitanala Learning Center yang di awali dengan peletakan baru pertama oleh bapak menteri. “Semoga ini dapat membantu dunia pendidikan bagi anak-anak kita dalam menggapai cita-cita,” tutupnya.
Sementara itu, Menteri BKPM Bahlil Lahadaliadalam sambutannya menyampaikan, saya mengajak kita semua mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kemurahan Rahmat kasih sayangnya sehingga pada hari ini kita dapat berjumpa kembali dalam mengikuti sebuah proses sejarah peradaban pendidikan bagi YPPK yaitu kita membangun Sitanala Center di Kota Ambon Manise yang sama-sama kita cintai.
“Saya waktu masih SD, di Negeri 2 Banda kemudian setelah itu saya berangkat ikut mama sama bapak saya ke papua saya di sana tunjukkanlah SMP di sana pada pendidikan Kristen, saya sekolah di SMP YPPK. Saya belajar 3 tahun tentang agama Kristen saya banyak dialektika dengan teman-teman saya, bagi saya Firman Tuhan dan Alquran tidak ada yang salah yang salah kita ini terlalu bikin jadi pintar sampai melebihi apa yang Tuhan ajarkan kepada kita,”tutur Pak Menteri.
Dirinya menyampaikan, YPPK dalam perjalanannya tidak hanya meningkatkan pembangunan di Maluku tapi juga hampir semua tempat di Papua, Timika, Marauke, Sorong, Jayapura, peradaban manusia lebih banyak diberikan kontribusi oleh tuan Guru dari Maluku yaitu lewat yayasan pendidikan Kristen.
“Jadi menurut saya kontribusi YPPK dalam kaitannya dengan pemberian ilmu pendidikan itu sangat besar sehingga saya hari ini bisa jadi menteri,” terang Lahadalia.
Dirinya mengatakan, kita mendorong investasi bangunan terhadap ekonomi wilayah. tadi ada perusahaan menyumbangkan 500 unit komputer kalau 500 unit komputer itu kalau di proyekan mungkin satu unit sudah 15 juta sampai 16 juta berarti sudah berapa miliar kalau paket dan APBD Kota Ambon dana pendidikan akan habis setengah.
“Kita juga harus memberikan ruang bagi investasi, karena penciptaan lapangan pekerjaan itu jangan harap PNS, begitu anak selesai kuliah tunggu penerimaan PNS, beberapa banyak PNS, jadi antara output perguruan tinggi dengan output penerimaan PNS maka kalau mereka tidak menciptakan lapangan pekerjaan akan menjadi pengangguran intelektual dan ini menjadi tantangan untuk kita semua sebagai anak yang dilahirkan dan ikut berproses merasa bertanggung jawab moral dalam rangka pembangunan wilayah,”terang Lahadalia.(JM.ES).