JURNALMALUKU-Tahapan penyelesaian pekerjaan jalan dan jembatan di Maluku mencapai 95 Persen yang dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Provinsi Maluku, tetapi masih banyak kendala soal lahan.
Kasatker PJN Wilayah I Maluku Ulwan Talaohu di saat jumpa pers mengatakan, banyak persoalan mengenai lahan selalu menjadi hambatan yang sangat besar dalam mengerjakan sebuah pembangunan infrastruktur di Maluku.
“Ada yang minta bayaran tinggi dan ada yang tidak ingin memberikan lahan sehingga membuat sejumlah pengerjaan proyek yang sudah ditentukan jadwal penyelesaiannya molor tak sesuai rencana. Itulah akibat dari menunggu pembebasan lahan selesai,”ungkap Talaohu di Kantor Satker PJN Wil. I Maluku, Jumat (28/4/2023).
Kasatker menegaskan, seharusnya masyarakat mendukung program pemerintah dalam pembangunan. Artinya, jika lahan tidak dihibahkan, paling tidak meminta ganti rugi yang sesuai.
Dirinya juga menambahkan, dari capaian pembangunan jalan dan jembatan yang dilakukan oleh PJN Wilayah I Provinsi Maluku tersebut, ada sebanyak 247 jembatan dengan total panjang 21.800 Km dan 36 titik jalan sepanjang 436 Km yang dikerjakan sejak tahun 2020-2022.
“Semuanya itu tersebar mulai dari Kota Ambon, Kabupaten SBB dan Kabupaten Buru,”terangnya.
Talaohu menjelaskan, jika dilihat pada semester II ini, pihaknya telah berhasil meningkatkan target penyelesaian dari 85 persen menjadi 95,5 persen dengan target yang diberikan yakni 436 KM untuk jalan dan 21.800 meter serta 247 untuk jembatan.
“Jadi khusus di wilayah I yang mencakup Kota Ambon, Kabupaten SBB dan Kabupaten Buru, penyelesaian pembangunan jalan dan jembatan hampir rampung sepenuhnya,” ujarnya.
Lanjutnya, capaian tersebut merupakan bentuk upaya Pemerintah dalam hal membuka akses kepada masyarakat yang terisolir, dengan gencar melaksanakan program pembangunan strategis yang merata.
Dirinya menuturkan, untuk Kota Ambon sendiri sepanjang tahun 2022 silam ada tiga jembatan yang dibangun oleh pihaknya antara lain jembatan Wai Lawa di Desa Laha, Jembatan Wai Lapu di Desa Halong dan Jembatan Wai Poka di Desa Poka.
Sementara itu, kata Talaohu, untuk daerah SBB, pencapaian yang diraih merupakan hasil real selama semester II. Hal tersebut menjadi bukti bahwa BPJN turut membantu Pemprov Maluku untuk membuka akses kepada masyarakat yang terisolir, sehingga ekonomi dan taraf hidup masyarakat semakin baik.
“Sejak dibukanya akses jalan di Waesala Alang Asaude, masyarakat tidak lagi terisolir. Ini menjadi bukti bahwa kami telah membantu Pemprov membuka akses jalan untuk masyarakat,” tandasnya.(JM.ES).