JURNALMALUKU-Lagi-lagi terjadi korban penembakan hingga menghilangkan nyawa di hutan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, oleh orang tak dikenal (OTK).
YN (53) tahun, warga Desa Hulaliu yang menjadi sasaran tembakan dari orang tak bertanggung jawab di hutan pulau tersebut. Selain itu, seorang pemuda MT (27) tahun juga mengalami luka akibat berondongan senjata.
Kabid Humas Polda Maluku Muhammad Roem Ohoirat mengakui terjadi peristiwa tersebut.
“Terdengar ada bunyi tembakan di hutan kemudian tadi ada salah satu warga yang kena tembak dan meninggal dunia dan salah satu juga mengalami luka-luka,”ungkap Ohoirat kepada wartawan di Polda Maluku, Selasa (15/2/2022).
Ohoirat mengatakan, Ini yang sangat kita sesalkan, aparat kita disana sebenarnya sudah banyak, baik itu yang ada di Hulaliu maupun yang ada di Aboru.
“Namun yang sangat kita sesalkan masyarakat mengambil jalan sendiri dengan cara masuk ke daerah-daerah jalan-jalan tikus sehingga kita juga tidak bisa pantau ini yang jelasnya masih terdengar bunyi tembakan dan ini yang sangat kita sesalkan,”tuturnya.
Dirinya menambahkan, dan aparat kita di sana sebenarnya sudah banyak di sana baik dari brimop maupun dari sabara maupun dari TNI, Kapolres juga sudah ada di sana wadanion juga sudah ada di sana dan sekarang pun kita dari pol air juga sementara berpatroli di ini sana
“Kondisi terakhir kita doakan semoga tidak berkembang menjadi lebih parah lagi tapi yang jelasnya tadi masih ada dengar bunyi tembakan dan ada yang korban tadi,”terangnya.
Ohoirat mengaku, Korban meninggal dunia atas nama YN umur 53 tahun meninggal dunia kemudian yang luka atas nama MT umur 27 tahun.
“Dari basudara hulaliu sekali lagi kami mengharapkan dari masyarakat semua biar kita tambah aparat sebanyak apapun juga di sana tetapi dari masyarakat bagaimana tidak ada kesadaran ini akan sia-sia juga,”harapnya.
Jadi Sekali lagi, kata Ohoirat, saya berharap kepada masyarakat menahan diri dan mari menyelesaikan masalah dengan hati tenang dan kepala dingin Satu kompi lebih yang sudah ada di sana 100 lebih hampir 200 di perbatasan antara Hulaliu dan Aboru.(JM.E)