JURNALMALUKU– Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI) Maluku mendukung pembelajaran tatap muka di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.
Pandemic covid 19 yang berkepanjangan sangat berdampak bagi duna pendidikan. Selama hampir 2 tahun proses pembelaran dilaksanakan melalui metode daring (dalam jaringan) dengan segala bentuk konsekuensinya.
Saat ini setelah sebaran covid 19 di Indonesia menunjukan kurva yang melandai dimana angka positif terkonfirmasi menurun tajam sehingga banyak daerah di Indonesia yang status PPKM menjadi level 3 maka Menteri Pendidikan, kebudayaan, riset teknologi dan pendidikan Tinggi Nadiem Makarim dalam hearing bersama DPR menyatakan bahwa daerah dengan PPKM Level 3 kebawah dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.
Di provinsi Maluku, dalam pernyataan yang disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail bahwa 10 kabupaten kota telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas kecuali kota ambon. Untuk itu Murad menghimbau agar kota ambon juga dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka bagi sekolah sekolah di kota Ambon sama seperti Kabupaten Kota lainnya.
Himbauan gubernur tersebut hingga kin belum dilaksankan oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy diakibatkan karena louhenapessy menginginkan agar siswa dan guru di kota Ambon lebih dulu di vaksin, sebab prosentasi vaksinasi siswa masih rendah yaitu 10 persen dari jumlah siswa di kota Ambon.
Terhadap kondisi itu wakil ketua DPD GSKI Provinsi Maluku Petrus Tipawael kepada media di Ambon Kamis (2/9/2021) mengatakan bahwa GSKI berkepentingan untuk pembelajaran tatap muka untuk dapat mengembalikan situasi dan proses belajar yang baik demi peningkatan kualitas tetapi GSKI juga menginginkan agar proses pembelajaran tatap muka ini tidak berdampak buruk bagi guru dan siswa termasuk bagi pemerintah yaitu terciptnya cluster baru penyebaran covid 19.
Oleh karena itu kata Tipawael, GSKI mendorong pelaksanaan vaksin bagi guru dan siswa di Maluku demi potong pele penyebaran covid terutama pada saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Selain itu GSKI berharap kepada semua pihak yang berkepentingan dalam proses belajar mengajar tatap muka baik dinas pendidikan, guru, siswa dan orang tua agar tetap melaksanakan protocol kesehatan dalam seluruh proses belajar mengajar disekolah termasuk sejak dari rumah.
” Kami harapkan dinas pendiddikan dapat membuat edaran ke sekolah sekolah agar tetap menerapkan protocol kesehatan yang ketat dalam kegiatan belajar mengajar sehari hari dan tidak lengah,” Harapnya.
” Hal ini karena kondisi dilapangan masih banyak sekolah yang belum sepenuhnya menerapkan protocol kesehatan secar baik dan ketat. Mari katong dukung belajar tatap muka untuk pendidikan Maluku yang lebih baik, tetapi vaksinasi untuk siswa dan guru wajib kita dorong demi kebaikan bersama,” Tutup Tipawael.(**)