JURNALMALUKU – Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon kembali menorehkan sejarah penting dalam dunia pendidikan tinggi di Maluku dengan mewisuda sebanyak 2.360 sarjana dalam Sidang Terbuka Luar Biasa Senat, Rabu (23/4/2025).
Prosesi wisuda ini sekaligus dirangkaikan dengan perayaan Dies Natalis ke-62 Unpatti yang berlangsung khidmat di Auditorium kampus tersebut.
Sidang wisuda dipimpin langsung oleh Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Edward Omar Sharif Hiariej, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, jajaran Forkopimda Maluku, para kepala OPD lingkup Pemprov Maluku, Bupati Kepulauan Aru, Bupati Maluku Barat Daya (MBD), serta para dosen, alumni, dan civitas akademika Unpatti.

Dalam sambutannya, Rektor Leiwakabessy menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati, termasuk kepada para orangtua yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam proses pendidikan anak-anak mereka.
“Dari 2.360 lulusan hari ini, 46 orang berasal dari Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Kabupaten Maluku Barat Daya dan 28 orang dari PSDKU Kabupaten Kepulauan Aru. Ini adalah bukti komitmen Unpatti dalam memperluas akses pendidikan tinggi hingga ke wilayah-wilayah terluar,” jelasnya.
Ia menambahkan, di usia ke-62, Unpatti terus memperkuat tiga fokus utama pengembangan institusi, yaitu peningkatan tata kelola akademik yang berkualitas, optimalisasi pendapatan dari sektor akademik dan non-akademik, serta penerapan hasil riset dan inovasi Unpatti bagi kesejahteraan masyarakat.
“Nama besar Unpatti kini berada di pundak kalian. Jadilah alumni yang membawa harum almamater di dunia kerja dan pengabdian masyarakat,” tegas Leiwakabessy.
Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Edward Omar Sharif Hiariej dalam orasinya menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan dan memuji eksistensi Unpatti sebagai salah satu pilar pendidikan tinggi di Indonesia Timur.
“Motivasi harus diimbangi dengan strategi belajar yang efektif. Untuk menciptakan generasi emas, kita butuh SDM yang tekun, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Wamenkumham juga menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir dari proses, melainkan titik awal perjalanan panjang dalam dunia kerja dan pengabdian nyata.
“Keberhasilan hari ini adalah pintu menuju masa depan yang lebih besar. Jadikan ilmu pengetahuan yang kalian miliki sebagai alat untuk membangun, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Perayaan Dies Natalis Unpatti ke-62 tahun ini menjadi momentum reflektif sekaligus inspiratif, menandai komitmen berkelanjutan kampus merah dalam mencetak generasi unggul dari timur Indonesia untuk dunia.(JM.AL).