JURNALMALUKU-Dinamika politik di Kota Ambon kembali memanas setelah gelombang aksi yang menyerang Ketua DPRD Kota Ambon, Morits Tamaela, terus bermunculan. Meski hasil investigasi internal DPW Partai NasDem Maluku telah menyatakan Tamaela tidak bersalah, isu tersebut tetap digoreng di ruang publik.
Ketua SEMMI Maluku, Risman Soulisa, menilai aksi-aksi yang mendesak pencopotan Tamaela dari kursi Ketua DPRD maupun keanggotaannya di Partai NasDem sarat dengan kepentingan politik. Menurutnya, gerakan itu bukan lagi kritik objektif, melainkan tendensius dan diarahkan untuk menjatuhkan integritas partai maupun pribadi Tamaela.
“Upaya menjatuhkan Ketua DPRD Kota Ambon kami duga punya motif politik yang tendensius.
Meskipun investigasi internal DPW NasDem Maluku telah menyatakan bahwa Tamaela tidak bersalah, kasus ini masih terus digunakan untuk menyerang nama baiknya dan melemahkan partai,”ujarnya dalam keterangan ke awak media, Senin (06/10/2025) di Kota Ambon
Soulisa menegaskan, persoalan yang sempat mencuat sudah jelas dan tuntas. DPW NasDem Maluku tidak menemukan bukti pelanggaran etik maupun aturan partai, sehingga Tamaela tidak diberikan sanksi apapun. Namun, Risman melihat isu ini terus digoreng dengan agenda tersembunyi. “Kritikan terhadap Tamaela tidak lagi objektif. Ada agenda ganda—melemahkan citra NasDem sekaligus mendongkel Tamaela dari posisinya sebagai Ketua DPRD,”ujarnya.
Soulisa juga menduga, pesan-pesan pembusukan yang terus dimainkan ke publik Ambon bisa saja datang dari internal partai maupun internal DPRD sendiri. “Secara tajam bisa saja ada dugaan kongsi internal DPRD. Sehingga semangat menjatuhkan Tamaela terus menyala. Atau, ini bagian dari agenda PAW. Publik bisa membacanya ke arah sana,”tambahnya.
Lebih jauh Soulisa mempertanyakan mengapa posisi Tamaela seakan dijadikan common enemy (musuh bersama) melalui rangkaian aksi, baik di DPRD Kota Ambon maupun di Kantor DPW NasDem. Menurutnya, secara logis masalah itu sudah harusnya selesai di internal.
“Sebagai kader NasDem, Morits sudah ikuti semua investigasi dan klarifikasi. Faktanya, sudah ada kesimpulan. Nah, gerakan lanjutan ini untuk apa? Bisa saja soal posisi Ketua DPRD yang dijadikan target. Itu spekulasi yang berkembang,”tegas Risman.
Atas kondisi tersebut, Soulisa mendorong agar DPW dan DPP NasDem memberikan perlindungan penuh kepada Tamaela.
“Morits sebagai kader partai harus dilindungi, baik oleh DPW maupun DPP. Ini soal marwah partai. Keputusan investigasi harus dijalankan sebagai prinsip organisasi. Karena itu, DPW dan DPP wajib berdiri di belakang Morits,”tutupnya. (JM-AL).