JURNALMALUKU-Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, secara resmi melantik Raja definitif, Mezaac Maurits Siloy, sebagai Raja Negeri Amahusu periode 2025–2033.
Hadir pada Proses pelantikan Raja atau kepala pemerintahan negeri oleh Wakil Walikota Ambon Ely Toisutta, perwakilan DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kota Ambon, Sekretaris Kota Ambon, Kejari Ambon, pihak TNI dan Polri serta Pimpinan OPD lingkup kota Ambon, yang berlangsung di Kantor Negeri Amahusu, Selasa, (29/07/2025).

Dalam sambutan Walikota Ambon Bodewin Wattimena, mengungkapkan syukur dan bangga terhadap semua pihak yang telah terlibat dalam upaya menghadirkan raja sehingga proses pelantikan Mezaac Maurits Siloy, telah dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Walikota juga menjelaskan bahwa, dalam tanggung jawab menghadirkan kepala pemerintah negeri defentif, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tidak menetapkan target, lantaran Pemerintah berproses sesuai aturan yang berlaku, Pemkot tidak akan pernah mencampuri urusan adat masing-masig negeri yang kami lakukan adalah memfasilitasi, membantu, menyelesaikan perosalan yang terjadi dengan cara memastikan seluruh proses yang berlangsung tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku, serta menjamin semua proses dilakukan seusuai aturan yang berlaku.
“Saya meminta masyarakat Amahusu untuk dapat menerima Mezaac Maurits Siloy, sebagai kepala pemerintahan negeri sekaligus Kepala Pemangku Adat, sebab kehadiran raja tidak hanya sebagai simbol untuk memenuhi ketentuan adat atau Peraturan Daerah, melainkan harus dapat memelihara nilai-nilai adat yang diwariskan oleh leluhur kita,” pinta Wattimena.
Walikota juga berharap kepada Badan Saniri Negeri, agar dapat membangun kerjasama yang baik dengan raja atau kepala pemerintahan negeri sebagai mitra dalam melakukan tugas pengawasan, agar dapat memastikn seluruh kebijakan dapat dilakukan sesuai aturan yang berlaku.

“Kepada seluruh Masyarakat negeri, ada tanggung jawab kita bersama memastikan proses pemerintahan, pembangunan, pelayanan publik, berjalan dengan baik, secara Khusus kepada kepala pemerintahan negeri Amahusu yang baru dilantik, agar dapat melakukan konsolidasi, merangkul semua pihak serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dengan menjadikan jabatan ini sebagai amanah,” terangnya.
Ia juga menegaskan agar taat terhadap aturan, kalau tidak terima, silahkan digugat, tapi jangan bikin kacau negeri sebab sudah terlalu lama negeri Amahusu mengharapkan Raja atau kepala pemerintahan defenitif.
Mengakhiri sambutanya, Ia mengnghimbau agar hindari tindakan arogan yang mementingkan kepentingan kelompok, ingatlah diatas kepala pemerintahan negeri ada camat, ada wali kota, maka itu bekerjalah dengan baik untuk memastikan Amahusu maju, aman, dan damai,”Sapa bale batu, batu bale dia, sapa langgar sumpah, sumpah bunuh dia,” pungkasnya. (JM-AL).