JURNALMALUKU– Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Benhur Watubun mengatakan bahwa masyarakat sangat menerima kedatangan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Provinsi Maluku karena dapat menampung aspirasi publik Maluku terkait kuota pada Akademi Kepolisian (AKPOL), bagi putra-putri anak asli di Maluku yang begitu minim.
Benhur Watubun yang biasa disapa Pak Ben ini menjelaskan, Kedatangan Kapolri ini bukan hanya soal vaksinasi dan keamanan di Maluku, tetapi beliau juga dapat menyerap keluhan Masyarakat ini.
“Kunjungan Pak Kapolri ini, kita sebagai masyarakat sudah mengetahui beliau datang dan mesti ada dampak positif yang harus dirasakan oleh masyarakat Maluku. Dalam kaitan dengan kunjungan kali ini sebab tidak hanya melihat soal vaksin, atau tidak hanya mengevaluasi soal keamanan di Maluku, “terang Watubun Kepada JurnalMaluku di Baileo Rakyat-Karpan, Jumat (14/1/2022).
Dirinya melanjutkan, kamtibmas dan lain seterusnya, tapi yang paling penting yang utama yang disuarakan oleh rakyat dan masyarakat Maluku adalah kuota calon Perwira Polri, tes calon Perwira Polri yang selama ini dia didengungkan dan menjadi miris karena hasilnya seolah-olah Maluku dijadikan tempat transit untuk kunjungan dari pada tempat transit bagi orang-orang yang ingin memperoleh kuota secara nasional untuk mengikuti seleksi perwira yang dilakukan di daerah ini.
“Ini yang perlu kami tegaskan dan saya mengharapkan kehadiran ini mesti menyentuh masalah-masalah seperti ini,”jelasnya
Watubun yang juga adalah Seketaris DPD PDI-P Provinsi Maluku, berharap, Kapolri memperhatikan semua aspirasi ini supaya ke depan sebagaimana visi dan misi Pak Kapolri pada saat beliau memaparkan di hadapan rakyat Indonesia melalui DPR RI.
“Maka mesti juga harus mendapat perhatian sungguh sebab kalau tidak maka ke depan besok dan seterusnya Maluku tetap masih dijadikan sebagai pelabuhan transit bagi orang-orang yang menggunakan kuota itu. Untuk melakukan seleksi dan anak Daerah atau putra Daerah tidak mendapat porsi atau tidak mendapat tempat dalam proses itu,”tuturnya.
Watubun bilang, kemirisan ini mesti harus dijawab oleh Pak Kapolri setidaknya ke depan maka Kapolri harus menyentuh keresahan masyarakat ini dengan memberi kuota khusus sama seperti dengan provinsi Papua.
“Sebab tanpa itu kita ini penjaga ulayat Republik Indonesia di antara ulayat kita dengan Australia dengan wilayah-wilayah perbatasan yang lain Timor Leste yang disebut penjaga hak ulayat salah satunya Maluku,” tegasnya.
Watubun menambahkan, tapi kalau mendapat perhatian porsi selalu itu anak-anak muda dari pusat-pusat kekuasaan di Jawa dan lain-lain.
“Saya minta Kapolri dalam kunjungan ini sekali lagi menitikberatkan persoalan ini dia menjadi persoalan utama yang harus disikapi dan mesti dicari solusi tentang kuota khusus AKPOL kepada putra-putra terbaik Maluku,”tutupnya (J.E)