JURNALMALUKU – Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku menggelar diskusi bertajuk Strategi Mengawal Pemerintahan Bersih dan Transparan berlangsung di Coffee Ujung JMP Poka, Senin (24/3/2025).
Acara ini menghadirkan Tajudin Buano, perwakilan jurnalis Maluku, serta Benico Ritiauw, akademisi Universitas Pattimura, dengan moderator Ode Dermansya.
Diskusi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk aktivis demokrasi, milenial inklusi Maluku, aktivis disabilitas, jurnalis, serta perwakilan masyarakat sipil di Kota Ambon.
Dalam pemaparannya, Tajudin Buano menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Ia menjelaskan bahwa partisipasi publik menjadi elemen kunci dalam menciptakan tata kelola yang baik (good governance).
“Kita harus melihat apakah pembangunan di Kota Ambon sudah melibatkan partisipasi publik yang maksimal atau belum. Ini menjadi perhatian serius agar kota ini semakin baik ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Benico Ritiauw menyoroti peran masyarakat sipil dalam mendorong perubahan. Menurutnya, masyarakat memiliki kekuatan untuk membentuk struktur kekuasaan yang lebih transparan dan akuntabel, baik di tingkat keluarga, komunitas, pemerintahan, maupun sektor swasta.
“Perubahan sosial bisa terjadi melalui akuntabilitas sosial dan pemberdayaan masyarakat. Kita harus memastikan pemerintahan yang baik bukan hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terwujud,” tegas Ritiauw.
Ketua YPPM Maluku, Naam Seknun, juga menekankan bahwa demokrasi tidak hanya sebatas pemilu atau kontestasi politik. Ia mengajak peserta untuk melihat demokrasi dari berbagai perspektif, termasuk literasi, disabilitas, lingkungan, dan kesetaraan gender.
“Berbicara soal demokrasi itu luas. Jangan hanya melihatnya dari sisi politik elektoral saja. Kita juga harus memperjuangkan demokrasi dalam bidang literasi, hak disabilitas, lingkungan, dan hak perempuan,” ungkap Naam.
Menutup diskusi, Naam mengajak semua peserta untuk kembali bertemu setelah Lebaran guna merumuskan langkah-langkah strategis berikutnya.
“Beta tantang teman-teman, habis Lebaran nanti kita bertemu lagi untuk mendiskusikan strategi konkret dalam mengawal pemerintahan yang bersih dan transparan,” pungkasnya.
Diskusi ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun kesadaran dan aksi nyata demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di Kota Ambon.(JM.AL).