JURNALMALUKU – 22 (Dua puluh dua) Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Weet bersama dengan Jemaat GPM Tounwawan, akhirnya di Tahun 2025 ini, Jemaat GPM Weet pun dimekarkan.
Pemekaran ini ditandai dengan dipindahkannya Sakramen dari Gereja Elim Tounwawan ke Gereja Silo Weet, serta pembentukan kelembagaan Jemaat Weet yang terlaksana pada Sabtu, (22/03/25) di Desa persiapan Weet.

Pdt. Drs. Izaac. H. Hetharie selaku Wakil Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM dalam kesempatannya membawakan sambutan menyampaikan bahwa tantangan dari Pemekaran ini adalah menjaga kerukunan dan kesolidan dalam tumbuh kembang Jemaat Weet.
“Pemekaran ini menjadikan Jemaat Weet sebagai Jemaat ke 770 dibawah naungan GPM, Pemekaran bukanlah pemisahan Jemaat Tounwawan dan Jemaat Weet, tetapi ini bukti pelayanan jemaat Tounwawan di Desa Persiapan Weet hingga terbentuk sebuah jemaat baru” Sebut Hetharie.

Hetharie pun berharap, Jemaat Weet dapat terus menjaga kerukunan dan kesolidan selaku jemaat sambil terus berdoa kiranya seluruh proses pelayanan di Jemaat Weet akan terus berjalan secara baik.
Mewakili Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Daud Remialy selaku Pejabat Sekretaris Daerah atas nama Pemerintah Kabupaten MBD, menyambut baik akan lahirnya jemaat baru di Desa Persiapan Weet.
“Pemekaran Jemaat adalah upaya untuk memperkecil rentan kendali pelayanan demi meningkatan efektivitas dan efisiensi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada jemaat” ujar Remialy saat membacakan sambutan mewakili Bupati MBD.

Jadikanlah Allah sebagai gembala untuk menuntun kita, Hiduplah dengan rukun dan damai satu dengan yang lainnya serta saling menopang dan bekerja keras, Fokus pada tujuan memberitakan Injil Kristus sampai keujung dunia adalah 3 pesan penting yang disampaikan Remialy kepada Jemaat di Weet.
Selain Pemekaran Jemaat Weet dari Jemaat Tounwawan tetapi juga diikuti dengan Pembentukan Kelembagaan Jemaat Weet dimana Pdt. Christiane F. Batkrombawa dilantik sebagai Ketua Majelis Jemaat ditemani 6 (Enam) orang Penatua (Pnt) antara lain Pnt. Ny. Antina Meikudy, Pnt. Charlie Rumahlewang, Pnt. Novelda Dolewikouw, Pnt. Yusuf I. Refra, Pnt. Ny. Erna Kuwilay, Pnt. Marthen Soplera serta 6 (Enam) orang Diaken (Dkn) antara lain, Dkn. Sapter Topurtawy, Dkn. Ny. Lita M. Nyainleta, Dkn. Yanson Dolewikiouw, Dkn. Ny. Yustitia Lewansorna, Dkn. Sularso Doludi, Dkn. Ny. Garitje Karuhgair. (JM-EA).