JURNALMALUKU-Wakil Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya, Drs. Agustinus L. Kilikily, M.Si membuka lomba bertutur bahasa daerah dan pentas budaya yang dilaksanakan oleh Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Leti Moa Lakor (Lemola) Berlangsung di Gedung Serbaguna Tiakur, Jumat (04/08/2023).
Kegiatan yang bertemakan “Budaya Adalah Karakter Bangsa Modal Kemajuan Daerah” ini dalam rangka peringatan HUT ke-15 Kabupaten MBD dan menyongsong HUT ke-78 Republik Indonesia.
Wakil Bupati MBD Agustinus L. Kilikily dalam sambutannya menyampaikan, kebudayaan merupakan tradisi leluhur dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun temurun oleh suatu kelompok atau masyarakat tertentu.
“Kebudayaan dimaknai sebagai jati diri suatu bangsa. Bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai budayanya telah mengakar dalam sendi kehidupan masyarakat,” ujar Kilikily.
Dirinya mengatakan, MBD sebagai daerah kepulauan memiliki kekayaan dan keragaman budaya di pulau-pulau yang merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia.
“Kegiatan ini merupakan dua kegiatan yang dikemas menjadi satu. Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya melibatkan pemuda-pemudi di daerah Lemola. Kegiatan ini sangat baik untuk pengembangan minat dan bakat kader AMGPM, untuk bisa menjaga kearifan lokal sehingga apa yang menjadi warisan leluhur dapat terus terjaga kelestariannya bagi generasi ke depan,”tegasnya.
Dirinya menambahkan, apalagi gempuran teknologi sekarang ini memberi pengaruh kepada budaya kita di MBD. Anak-anak kita sekarang hampir tidak bisa menggunakan bahasa daerah dan tidak bisa seka dan siki yang menjadi identitas diri.
“Dalam jangka waktu lama akan ada indikasi krisis karakter dan identitas serta integritas dikalangan generasi muda saat ini, ada tiga hal untuk memajukan budaya dan membangun karakter bangsa, segi permodalan, kolaborasi dan komitmen,”kata Wakil Bupati.
Hari ini AMGPM, kata Kilikily, telah memulai melestarikan dan mengenal budaya serta kearifan lokal yang ada di Lemola. Karena itu pemerintah berharap, AMGPM untuk terus bergandengan tangan dengan pemerintah dalam pelestarian serta mempromosikan budaya kita, sehingga dapat membawa dampak besar bagi daerah ini.
Sementara itu, Ketua AMGPM Daerah Lemola, Yan Z. Noach, SP menyampaikan, dalam gumulan pada MPPD XX tahun 2023, AMGPM mengangkat program melestarikan budaya karena merupakan karakter dan identitas bangsa.
“Sebab dari budaya itulah lahir peradaban besar manusia. Lomba Bertutur Bahasa Daerah dan Pentas Budaya diselenggarakan untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda menjalani kehidupan menggapai masa depan,”terang Noach.
Noach mengatakan, cerita-cerita rakyat yang leluhur kita turunkan, mengandung banyak filosofi kehidupan, perjuangan, kerja keras, tata krama, norma-norma kehidupan yang ada di masyarakat sampai pada hari ini.
“Ditengah terpaan era digitalisasi, globalisasi diharapkan generasi muda Lemola ini bisa bertahan dan menyesuaikan diri dengan baik teknologi informasi begitu cepat. Maraknya digitalisasi ini berdampak positif dan negatif bagi generasi muda,”ucapnya.
Dirinya mengharapkan Setelah kegiatan ini semua potensi kader AMGPM, tim kreatif akan dikerahkan untuk mempromosikan budaya demi mendatangkan manfaat besar bagi daerah dan masyarakat.
“Terima kasih untuk pemerintah daerah dan semua pihak yang telah berkontribusi untuk Tuhan, Organisasi dan Masyarakat. Teruslah berkarya bagi Tuhan, bangsa, daerah dan masyarakat. Walaupun karya yang kita buat bernilai kecil dimata orang. Ada kata bijak, mungkin antara kita belum pernah melakukan hal yang besar tetapi kita bisa bersama-sama melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar, sehingga kita bersama-sama bisa melakukan hal-hal yang luar biasa,”tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD MBD, Petrus A. Tunay, A.Md, Dandim 1511/Pulau Moa, Kolonel Inf. Galih Perkasa, Kapolres MBD, AKBP. Pulung Wietono, S.I.K, Kejari MBD, Bambang R. Hartoko, SH, MH, Pimpinan OPD, Camat Moa, Tokoh Masyarakat, Kader AMGPM Lemola dan undangan lainnya.(JM.ES).