JURNALMALUKU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Tanimbar menegaskan tidak ada praktik “permainan kotor” dalam pengelolaan dua proyek infrastruktur senilai Rp5,2 miliar yang kini menjadi sorotan publik.
Pemkab memastikan seluruh proses pengadaan berjalan transparan melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), mekanisme nasional yang tidak memberi ruang bagi intervensi pihak mana pun.
Dua proyek dimaksud penanganan ruas Jalan S. J. Oratmangun senilai Rp2 miliar serta satu paket pekerjaan konstruksi Rp3,23 miliar disebut telah mengikuti prosedur hukum, lelang terbuka, serta pengawasan internal sesuai regulasi.
“Prosesnya full elektronik. Semua peserta punya akses dan peluang yang sama. Pemenang ditentukan murni dari penawaran dan kualifikasi terbaik. Tidak ada lobi-lobi, apalagi pengaturan,” tegas salah satu pejabat teknis PUPR, Jumat (14/11/2025).
Pemkab Tanimbar menilai isu yang dihembuskan justru menutup persoalan lebih besar buruknya perencanaan, lemahnya pengawasan lapangan, dan kekacauan pengelolaan anggaran pada pemerintahan sebelumnya.
Contohnya, anggaran APBN senilai Rp22,4 miliar untuk pembangunan fasilitas kesehatan telah masuk ke Rekening Kas Daerah sejak 2021, namun tidak dibayarkan kepada kontraktor. Akibatnya, pekerjaan terhenti, beberapa fasilitas mengalami kerusakan, material terbengkalai, hingga instalasi listrik tidak berfungsi.
Ironisnya, rumah sakit tersebut sempat diresmikan meski belum selesai dan tanpa kehadiran Menteri Kesehatan yang seharusnya meresmikan fasilitas milik Kemenkes itu.
Pemkab juga membantah tuduhan bahwa kontraktor lokal “disingkirkan.” Menurut mereka, sistem tender nasional tidak mengenal batas daerah.
“Ini bukan soal lokal atau non-lokal. Regulasi mengatur siapa yang memenuhi syarat, dialah yang menang,” ujar pejabat PUPR.
Pemkab mengakui bahwa sebagian besar penyedia lokal masih berada pada level kualifikasi kecil sehingga tidak dapat mengikuti paket pekerjaan dengan klasifikasi menengah.
Menanggapi desakan publik agar dilakukan audit menyeluruh, Pemkab menegaskan sikap terbuka dan tidak merasa terancam.
“Audit on going? Silakan. Semakin cepat dilakukan, semakin cepat fakta terungkap dan opini liar berhenti,” tegasnya.(JM.ES).

