JURNALMALUKU — Kabar gembira datang dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat selama periode Juni–Juli 2025.

Kegiatan penyaluran ini berlangsung di Balai Desa Wakarleli pada Senin (04/08/25) dan mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, aparat TNI, serta masyarakat penerima manfaat.

Di tengah tantangan distribusi pangan akibat kondisi geografis yang sulit dan cuaca ekstrem, bantuan ini benar-benar menjadi angin segar bagi masyarakat.

Bupati MBD, Benyamin Th Noach, mengungkapkan rasa syukurnya sekaligus menyampaikan keprihatinan.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat atas perhatian ini. Tapi jangan lupa, kita tetap harus menanam pangan lokal seperti jagung dan kasbi. Kalau cuaca buruk dan kapal tak bisa masuk, beras pun tak bisa sampai. Kita harus siap dengan cadangan sendiri,” pesannya penuh harap.

Sementara itu, Komandan Kodim 1511/Pulau Moa, Letkol Inf. Nuriman Siswandi, turut menegaskan pentingnya pendistribusian yang tepat sasaran, sekaligus mengingatkan soal tantangan logistik di daerah terluar.

“Kami pastikan bantuan ini langsung ke tangan warga yang terdata. Tapi kami juga prihatin, karena distribusi beras bisa saja terganggu jika cuaca buruk datang. Itu sebabnya TNI siap terlibat langsung dan bekerja sama dengan Bulog untuk operasi pasar bila dibutuhkan,” ungkapnya.

Disisi lain Kepala Desa Wakarleli, Marneks Tanody, yang dimintai konfirmasi pasca kegiatan tersebut juga menyampaikan bahwa pembagian dilakukan merata: sebagian warga menerima bantuan beras, dan lainnya mendapat BLT.
Salfonsina Reipiltaman (42), warga penerima bantuan, mengaku sangat bersyukur. “Bantuan ini sangat menolong. Saat angin kencang dan kapal telat, kami sering kesulitan. Semoga bantuan ini tetap ada, bahkan ditambah,” katanya bahagia.
Meski bantuan ini membawa sukacita, namun pesan keprihatinan dari para pemimpin daerah mengingatkan bahwa ketahanan pangan tetap perlu dibangun dari bawah, melalui kemandirian lokal dan kerja sama yang solid. (JM-EA)