JURNALMALUKU – Layatan Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach, S.T ke Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), disambut baik Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbiwono. Pertemuan kedua tokoh ini terjadi pada Jumat (11/04/25) berlangsung di Kantor Kemenkes RI, Jakarta.
Pertemuan Bupati MBD dan Wamenkes RI ini dalam rangka membicarakan terkait beberapa hal, utamanya berkaitan dengan Peningkatan Status/Tipe/Kelas Rumah Sakit serta Penguatan Sumber Daya Manusia/Tenaga Medis.

Selepas pertemuan tersebut, Benyamin Th. Noach dalam keterangannya kepada media membenarkan hal tersebut. Noach menyebutkan, pelayanan kesehatan masih menjadi persoalan mendasar bagi MBD, sehingga pertemuan dengan Kemenkes ini menjadi penting dalam rangka mengkoordinasikan berbagai hal dimaksud.
“Kami bersyukur, pertemuan hari ini dapat membawa dampak positif bagi kemajuan kesehatan di Maluku Barat Daya. Kami menyambut baik program Peningkatan status RSUD pada 34 Kabupaten dan Kota di Indonesia dari Tipe D menjadi C pada tahun 2026, sehingga setelah ini, Dinas terkait dan RSUD Tiakur pun akan segara menyiapkan seluruh sarana dan prasarana yang menunjang” sebut Noach.
Menurut Noach, menyediakan tenaga dokter spesialis bukanlah hal yang mudah, tetapi dirinya menyakini bahwa dengan kolaborasi bersama antara berbagai pihak serta dukungan insentif anggaran 50 juta perbulan di tahun 2026, Noach optimis para dokter spesialis akan datang mengabdi di MBD.

“Peningkatan status RSUD merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di daerah yang selama ini menghadapi keterbatasan akses terhadap pelayanan medis. Dengan peningkatan status RSUD nantinya tidak hanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, tetapi juga mampu menyediakan pelayanan spesialistik dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, Marthen Rahakbauw, S.Kep yang mendampingin Bupati MBD dalam pertemuan dengan Wamenkes tersebut menjelaskan, sejumlah hal mendasar perlu dipersiapkan sejak dini oleh Pemda MBD bersama dengan RSUD Tiakur dalam rangka menjemput peningkatan Rumah Sakit Umum Daerah Tiakur dari Tipe D ke Tipe C.
“Beberapa hal mendasar perlu disiapkan seperti tenaga spesialis, fasilitas ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih, guna peningkatkan kemampuan diagnostik. Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat” ujar Rahakbauw.
Lebih lanjut Rahakbauw menjelaskan, tantangan utama dalam program ini adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia. Menurutnya masih terdapat kekurangan dokter spesialis, baik spesialis dasar maupun spesialis dengan kompetensi khusus seperti kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) yang sangat dibutuhkan. Dirinya meyakini langkah-langkah Pemda MBD kedepan akan sangat membantu dan menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Bumi Kalwedo. (JM-EA).